1. BUNDA SAYANG INSTITUT IBU PROFESIONAL

Aliran Rasa Game 10 #Membangun Karakter Melalui Dongeng

Daripada gabut, malam ini sambil nunggu suami pulang (terdapat undangan tertutup dari Facebook untuk komunitas terpilih- Gemar Rapi- selama empat bulan berturut-turut, setiap selasa malam), saya tulis saja aliran rasa ini. Syahid juga baru bangun, minta mewarnai, gosok gigi dan melek padahal udah saya pijit tetap aja gamau tidur kalau sayanya belum ngantuk.

Malam ini saya nyimak beberapa grup sekaligus, pusing, saya tinggal saja. Menuliskan aliran rasa ini jauh lebih mudah walaupun udah enggak konek ini kepala dan mata, wkwkwk (posting tengah malam).

Bagaimana perjalanan game level 10? Apa kendala dan tantangannya? Kesimpulan apa yang didapat? insight yang bagaimana yang telah dirasa?

Tentu semua pertanyaan itu berkecamuk didalam kepala, eaaak… Baiklah saya tuangkan saja semua.

Bagaimana perjalanan game level 10?

Link disini

Selama 17 hari berturut-turut, tidak setiap hari saya bisa meluangkan waktu untuk mendongeng. Kadangkala bergantian dengan suami, kadangkala luput, keburu anak tidur.

Anak seusia balita memang paling senang diberi cerita namun tidak selalu mulus sesuai ekspektasi karena realitanya, distraksi itu ada.

Anak seusia Syahid, mulai tumbuh berpikir logis. Beberapa kali saya cerita, kadang dia sambung sendiri sesuka hati. Asal moral valuenya sampai, bagi saya tak masalah.

Kemampuan bertutur masih menjadi PR yang perlu diturunkan ke anak. Pekerjaan di rumah yang banyak, ditambah saya merupakan orang yang hanya mampu memiliki 1 fokus, monotasking, seringkali lebih memilih diam daripada berkata banyak. Padahal menurut saran orangtua, komponen bahasa perlu dialirkan ke anak.

Namun alhamdulillah 17 hari sudah terlalui juga walaupun masih banyak kekurangan di sana-sini.

Apa Kendala dan Tantangannya?

Sejujurnya di game ini saya tanpa ada persiapan sama sekali bahkan cenderung random, mengalir apa adanya. Hal ini menyebabkan sulit menilai dan membuat indikator pada akhirnya.

Beberapa buku juga sudah dia baca dan hapal juga sehingga kurang fresh untuk ukuran mendongeng padanya.

Selain problem ketersediaan bahan, juga hal waktu dan tenaga saya yang sungguh terkuras dari pagi hingga sore. Menyebabkan tantangan ini tidak optimal. Saya setor di malam hari itu juga, mendongengnya juga random, kadang siang, kadang malam. Siang hari saya gunakan untuk dialog, saling bercerita dengan anak, untuk berjaga-jaga saja, kalau-kalau malamnya tepar, jadi untuk laporan di hari tersebut masih ada bahan. Namun, tentu sajaaa idealnya mendongeng memang malam, kemudian segera laporkan.

Insight

Aktifitas mendongeng memang nampak sederhana, namun saya merasa jadi lebih dekat dan mudah menyelipkan nilai pada anak. Walaupun tidak semudah teorinya ya hahaha.

Mendongeng zaman now, lebih modern isinya. Dongeng semacam fairy tale sudah kurang relevan, karena begitu banyak yang anak alami dan lihat, logikanya sudah berjalan. Sehingga saya harus lebih selektif lagi.

Mendongeng bisa dilakukan setelah aktifitas recalling (saya tulis disini) bersama anggota keluarga selesai di hari tersebut. Manfaatnya banyak sekali.

Dongeng kini sudah tersubtitusi dengan berkisah, walaupun saya belum menerapkan betul, namun saya akui, berkisah jauh lebih sesuai realitas dan membentuk pola pikir logis.

Kesimpulan dari Game 10?

Mendongeng sebelum tidur mampu meningkatkan bonding ibu dan anak. Hal ini terasa sekali, apalagi jika siang harinya sibuk mengurus pekerjaan, malam bisa dijadikan me time membersamai anak.

Mendongeng hanya modal suara, imajinasi dan sedikit improvisasi. Modal utamanya, tentu tekad dan niat yang bulat.

Mendongeng hanya sebentar masanya, percayalah, ketika anak sudah sekolah, beranjak remaja, bakal hilang masa-masa ini. Maka, enjoy it.

Mendongeng mampu memantik minat baca kita dan anak, secara tidak langsung kita akan mencari bahannya terlebih dahulu. Itulah kenapa, dengan membaca banyak, akan banyak terserap kosakata untuk anak.

Demikian aliran rasa malam ini, abi sudah datang. Selamat malam, selamat rehat.

InsyaaAllah esok lebih baik.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *