Game level lima Alhamdulillah sudah selesai, namun bukan berarti berhenti disini. Sama seperti pada level sebelumnya, hal ini terus berlanjut mengingat 17 hari lalu merupakan bagian dari small steps melanggengkan kebiasaan positif keluarga, membaca.
Dalam game ini tidak ada kendala berarti sebab memang menjadi bagian dari keseharian. Di rumah kami tidak memiliki televisi, hiburan yang paling berarti dan menyenangkan memang buku-buku. Bukan berarti kami punya banyak buku juga, sebagian besar sudah dibersihkan, sebagian lagi memang ada yang baru, sebagian kecil ada yang dipertahankan dan sebagian besar lainnya saya berpindah koleksi melalui eclectronic books menggunakan e-reader.
Progress baca untuk anak balita memang tidak sama seperti kami yang dewasa yang memiliki target melahap buku dalam sekian waktu. Bagi anak-anak, membaca buku cukup sederhana, menikmati saja ilustrasinya dan anak pun bercerita dengan sendirinya berdasar imaji yang sudah dicapainya.
Bagi Syahid sendiri, membaca buku artinya baca buku bersama alat baca, walter ataupun hafizpen. Di rumah ada 3 biji, ketiganya memang sudah agak tak berbentuk namun Syahid selalu menggunakannya dari bangun hingga tidur lagi.
Sebelum mengikuti tantangan pada level lima, membaca memang hanya sekadarnya saja. Namun dengan adanya game kali ini menguatkan kembali dan menjadikan Syahid lekat kembali dengan buku-bukunya, mengingat pada game sebelumnya kegiatan yang dia lakukan lebih banyak eksplorasi benda/mainan.
Tantangan di game kali ini justru ada pada kami, ortunya. Karena ketika badan lelah di malam hari harus mau membersamainya membaca, bahkan kami juga harus bergelut dengan target baca buku juga, disanalah pembagian waktu dan prioritas dipertaruhkan. Namun paling penting dari itu semua adalah memahami ‘bahasa cinta’ dari kami berdua dan anak sebelum semuanya dijadikan kebiasaan. Bukan sekadar komunikasi yang diutamakan melainkan rasa yang dipupuk dalam rangka merawat cinta, dan merawat gemar baca merupakan bagian dari merawat cinta itu sendiri.
Tepat bulan Agustus ini usia pernikahan kami masuk di tahun kelima. Ini menjawab juga dari sekadar menjalani kegiatan rutin juga bagaimana kebiasaan baik di lima tahun ini penting dan perlu untuk ditingkatkan. Membaca buku salah satunya.
Terdapat tingkatan atau level pembaca yang dirilis oleh demontforliterature yang didapat dari grantdrwas di laman instagramnya :
All the stages the we readers go through
Urutan 1-5 ini yang lumrah atau wajar bertahap dilalui oleh setiap orang yang gemar baca. Adapun nomor 6 ini mengerikan, tidak ada buku yang dibaca, waktu dihabiskan untuk menonton. Adapun tipe 7 jarang terjadi juga, kecuali para pengajar hehehe. Nomor 8 kurang sehat dan identik dengan physical clutter. Sedangkan nomor 9 ini dihadapi oleh para ortu.
Alhamdulillah Syahid sudah masuk di level pertama, dia suka menjelajahi buku dan mulai naik pada level suka. Sore tadi sebelum tidur, Syahid minta baca, bangun tidur pun dia juga membaca bukunya. Sebab kondiri di rumah memang disetting sedemikian rupa supaya tercipta suasana gemari baca.
Untuk 17 hari ini, Syahid membaca buku yang berulang sama, seperti wwp, little abd, ressa dan sejenisnya. Bagi anak-anak buku dengan judul tertentu itu menjadi favorit, mau membaca berulang. Berbeda dengan kita yang memang lebih menyerap isi dibandingkan sensasi baca. Anak seusia Syahid (4 tahun) menikmati setiap detik membuka ilultrasi buku dibandingkan dengan kontennya.
Level baca Syahid pada tahap eksplorasi ini sudah bisa menceritakan kembali, walaupun random dan berganti-ganti.
Semoga kami sekeluarga diberi kemudahan untuk konsisten baca, tidak sekadar baca namun juga berupaya untuk menulis juga. Aamin.