HALAQAH KAJIAN ISLAM

Belajar dari Surat Al-Fath

Mari kita buka Alqur’an surat Al-Fath ayat pertama.

Dalam hal ini, kita perlu paham bahwa Rasulullah itu bukan penguasa, musowwitir, melainkan pembuka. Fath. Kalau luas, plural atau jamak, namanya futuhat. Kesulitan bahasa Indonesia menyebabkan makna dari terjemahannya menjadi : penaklukan Mekkah atau ekspansi. Padahal jelas memiliki perbedaan arti.

Perbedaan Makna Pembuka vs Penjajah

Inilah pembeda muslim dengan penjajah, ketika memasuki sebuah Negeri. Muslimin tidak memilki ambisi hawa nafsu karena yang menggerakkannya adalah iman, mereka ingin membuka. Ingin membebaskan. Ibarat sebuah ruangan yang tadinya gelap tertutup, gak bisa dilihat, sesak, jadi terbuka. Fath. Lega. Pun, ketika terdapat sebuah kezaliman di suatu negeri, mereka ingin membebaskan dari kezaliman itu.

Muslimin kalau memasuki sebuah negeri, mereka tidak merusak. Karena Allah melarang manusia merusak buminya setelah Allah perbaiki.

“Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdo’alah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik”.

Q.S Al-‘Araf : 56

Mari kita tengok kondisi hari ini. Negeri ini.

Kalimantan yang kaya akan batubara dikeruk habis hingga menyisakan danau yang rusak mematikan manusia. Ini merusak alam, ciri khas para penjajah di masa kini.
Papua New Guinea, kekayaan dikeruk, namun masyarakatnya miskin. Bahkan setelah dikeruk, bertambahlah pula kemiskinannya.

Zaman Indonesia belum merdeka, setiap dibunyikan sirin oleh Belanda, masyarakat mengira bahwa mereka diminta bersembunyi untuk menghindari gencatan senjata. Nyatanya, Belanda itu mengangkutin rempah dan kekayaan Indonesia.

Negeri ini kaya raya, Fardu kifayah kita perbaiki bumi.

Negeri yang dimasukin negeri muslim berbeda jelas dengan sifat dan karakter penjajah.

Muslimin Memberi Kekuatan

Spanyol, yang kita tahu, dulunya adalah peradaban besar ilmu pengetahuan (Granada, Cordoba) di masa kini tidak pernah menjadi sebuah negeri besar sejak bergabung dengan Eropa. Spanyol menjadi negeri besar justru ketika bergabung dengan Muslimin.
Lihat, jelas sekali, Turki pernah mengatakan ‘kami tidak mengemis lagi pada Eropa‘. Turki memiliki sejarah besar di bumi Ketika bergabung dengan Islam (6 abad memimpin bumi), kesultanan Turki Utsmani.

Al-Fath Berisi Kabar Gembira

Al Fath . Temanya menggembirakan.

Perlu kita tahu bahwa surat dalam Alquran itu selalu mempunyai ciri khas, yaitu satu tema besar yang akan mewarnai seluruh ayatnya.

Membahas Siroh dengan menggunakan Alquran akan sangat berbeda dengan membahas siroh melalui buku sejarah. Karena Alquran itu mu’jizat, sehingga semua yang ditorehkan pasti penuh mu’jizat. Bahkan mulai dari kata per Katanya, penjelasannya, kata per kata, antar surat, antar urutan surat, antar awal dan akhir ayat, antar akhir dan awal ayat bahkan urutan ayat, hingga bagaimana cara membacanya, bahkan huruf per hurufnya (berbeda dengan huruf arab lain), semua mu’jizat.

Kemenangan dari Perjanjian Hudaibiyah

Kata Al-Fath, kata sahabat Ibn. Mas’ud, “Menurut kalian, Fath ini Fath Mekkah padahal ini menurut kami ini Adalah sulhul hudaibiyah”

Para sahabat itu puinter, pinternya luar biasa. Kalau diuji hari ini dengan Uji IQ, cuerdas banget diatas jenius- gak ada ukurannya bahkan sampe alat uji itu pasti jebol. Selalu menggunakan kata-kata orang pintar dan bahasanya hanya bisa dipahami oleh orang yang pintar juga.

Fathu Makkah itu bukan tiba-tiba. Kejadiannya 2 tahun sebelum Hudaibiyah (6 H), dan kejadian Fathu makkah terjadi di 8 H. Kita taunya hasil, bahwa kemenangan mutlak di peristiwa itu, akan tetapi para sahabat itu tau sejak proses awalnya (di hudaibiyah) bahkan sudah paham ini akan menang besar.

Orang Cerdas itu sudah tau, dari awal proses pasti menang. Orang Cerdas belajar wahyu.

Sulhul Hudaibiyah itu, Umar saja sempat protes ke Rasul karena menurut Umar, ‘ini kita kalah’. Kapan kita rela dg kerendahan ini?

Tapi Rasul menjawab, “aku ini hambaNya, aku ini RasulNya, Dia pasti menolongku.” jawaban Rasul, simple banget.

Inti dari Sulhul Hudaibiyah

Kita tahu lah ya, orang Kafir Quraisy emang kebangetan. Mereka sangat mencintai dan mempercayai Muhammad sebelum diangkat menjadi Nabi dan Rasul akan tetapi membenci dan memusuhi habis-habisan tatkala Rasul menyampaikan wahyu kebenaran islam. Padahal mereka memiliki jiwa sastra tertinggi di masanya, kalau mendengar musik atau syair sampai bergelimpangan saking takjubnya, bahkan ketika mendengar ayat suci Alquran sampai bersujud saking indahnya, keindahan yang tak tertandingi hingga hari ini. Namun, mereka tetap mengingkari.

Muslimin distop untuk pergi ke Mekkah (ibadah umroh), ditolak melalui perjanjian-perjanjian :

  1. Muslimin tidak boleh ke Mekkah tahun ini, bolehnya tahun depan akan tetapi tidak boleh bawa senjata dan hanya 3 hari saja.
  2. Siapapun suku-suku yang mau bergabung ke Mekkah silahkan bergabung ke Mekkah dan suku-suku Arab yang lain mau gabung ke Madinah silahkan gabung ke Madinah.
  3. Damai, tidak boleh ada kekerisuhan, peperangan selama 10 tahun lamanya.
  4. Siapapun orang Mekkah yang lari ke Madinah – Muhammad wajib mengembalikan orang itu ke Mekkah, dan jika ada orang-orang Madinah lari ke Mekkah, Kafir Quraisy tidak wajib untuk mengembalikan. >> Disinilah letak kelicikan orang Quraisy ini, mereka memang cerdas, pinter akan tetapi kalah dengan wahyu, makanya cerdas aja gak cukup, sebab Wahyu itu lebih hebat dari strategi otak mereka. Kita lihat, apa hasilnya? apakah ada sahabat Nabi murtad, terus balik ke Mekkah? gak ada. Sedangkan orang muslim yang ingin keluar dari mekkah, tau betul Nabi sangat taat pada perjanjian, maka mereka keluar mekkah namun nggak sampai masuk ke Madinah. Mereka berkumpul di suatu jalan membentuk komunitas muslim dari Mekkah -yang gak nyampe Madinah dan ini sangat mengganggu perjalanan dagang Quraisy, benar-benar menjadi duri dalam daging orang-orang Quraisy ini.

Mengapa sulhul hudaibiyah ini dianggap wahyu oleh sahabat?

  1. Sebab Rasul gak punya jawaban, pas Umar protes tentang isinya. Rasul hanya menjawab singkat (seperti pada kisah). Karena gak ada jawabannya, ini wahyu. Dan sahabat paham jika ini wahyu, pasti baik dibaliknya.
  2. Sebab yang awal meminta damai, bukan Rasul tapi Quraisy. Suku yang sangat dihormati di Arab, cerdas-hebat-menang terus. Di uhud, badr- pede luar biasa, angkuh, dimuliakan, datang kok ngemis minta damai… artinya mukminin ini memang sudah menang di awal, kata Sahabat.

Mukmin itu Menunaikan Akad, Tidak Melalaikan Perjanjian

Orang beriman, harus tunaikan akad, disampaikan langsung oleh Allah.

Q.S Al-Maidah ayat 1.

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اَوْفُوْا بِالْعُقُوْدِۗ اُ

Kalau orang kafir, perjanjian dibikin buat ngakalin aja. Namun, mukmin sampai Allah abadikan di Qur’an bahwa mereka menaati akad sebab Allah dan rasul-Nya.

Kejadian bener, kejadian pembunuhan, cukup serius. Belum sampai setahun. Pembunuhan terhadap masyarakat bani khuza’ah, masyarakat Arab yang menyatakan diri bahwa mereka bergabung ke Madinah. karena mereka muslim. Yang membunuh, bani baghr, musrik. Gabungnya ke Quraisy.

Bani Bagr dibantu suku Quraisy. Rasul mendengar dari Amr bin Salim Khuza’i, bersyair nyampe Madinah. “kami dibunuh bahkan dalam keadaan sedang ruku’ dan sujud.” >> maka jangan heran, Muslimin dibunuh di mesjid, dari dulu begitu :'(

Kemudian Rasul menjawab, “kau akan ditolong”. Kemudian Nabi kumpulkan sahabat, memberitahukan bahwa Kafir Quraisy, mereka sudah melanggar perjanjian. Orang-orang Mekkah syok, berat. ‘Wah bahaya, kita melanggar perjanjian, Muhammad pasti kirim pasukan.’ pikir mereka.

Dan bukti ketakutannya, mereka minta perjanjian duluan, yang diutus nggak tanggung-tanggung, yakni pimpinan tertinggi, Abu Sufyan (saat itu belum masuk islam) dikirim ke Madinah untuk meredam kemarahan Raasul. Tujuannya supaya Nabi memperbarui janjinya.

Abu Sufyan pemimpin tertinggi, link internasional – relasi habasyah, Romawi- punya hubungan kekerabatan dengan Rasul, anaknya Abu Sufyan nih istrinya Rasul, Ramlah Ummu Habibah binti Abu Sufyan. Makanya ia datang ke putrinya. Tapi ia lupa, istri Rasul itu istimewa semua~ dan ia lupa bahwa ia sedang berhadapan dengan seorang mukmin.

Tiba di rumah Ramlah. Sebagai ayahnya, ia diterima masuk rumah, duduk di ruang tamu. Akan tetapi ketika ada karpet, karpet itu ditarik oleh Ramlah, digulung. Bapaknya tersinggung, dijawabnya oleh putrinya karena ini tempat duduknya Rasul, tidak pantas diduduki orang kafir musrik seperti dirinya. Gak tembus lewat anaknya, esoknya ia keluar. Nemui Rasul, nggak mau damai, Nabi cuek, ia ditinggal.

Kemudian ke Abu Bakr, nggak juga tembus. ‘Laaa, fa’il’ singkat, tidak. Lanjut ke Umar, karena mereka semua dulunya berteman di Mekkah. Umar yang punya karakter keras, sontak menjawab, “Hi Abu Sufyan, Demi Allah seandainya sekarang ini tersisa cambuk di tanganku, maka aku akan lawan, kucambuk dirimu sampai mati.!” >_< Umar dilawan, wkwkwk.

Terakhir ketemu Ali juga, dikerjain. Abu Sufyan pulang dalam keadaan hina.

Fathu Makkah itu kejadian yang luar biasa, hikmahnya ada di semua Lini

Strategi :

  1. Nabi merahasiakan keberangkatan ke Mekkah (Nabi tahu persis karakter orang Mekkah, territorial Mekkah). Nabi hanya berkata, “Sahabat semua, kalian semua persiapkan diri, kita semua mau safar.” Kali ini Nabi tidak menyebutkan tempat Tujuan. Sahabat ini tentara, muncul perintah 1 kata, ya pasti “SIAP”. Sampai Aisyah juga yang menyiapkan perbekalan Nabi, tidak tau. Ibrahnya : tidak perlu semua hal yang suami kita lakukan, kita cari tau, karena nanti juga bakal tau. Kita gak perlu tau jumlah gaji suami, itu gak perlu, yg penting kita mau perlu apa suami penuhi, itu penting. Ini ada ayatnya. Q.S An-Nisa : 34
  2. Nabi cerdas, maka dibagilah mereka para sahabat karena pada kusak-kusuk gak jelas menebak Nabi mau kemana. Dipanggillah pemimpin-pemimpinnya. “Kalian ke wilayah Quthb (dari Madinah ke arah timur).” >> klo ke Mekkah, dari Madinah ke arah selatan. Sahabat itu kayak gitu, disuruh kemana belum tau tp berangkat. Bahkan, kadang berangkat, Nabi bilang kemana lewat surat dan boleh dibuka jika sampai di titik tertentu, gitu. Jika belum memiliki pasukan sejenis ini, maka kecerdasan dan kesuksesan tak akan meliputi. Tak ada kebangkitan islam dg model lain selain ini. Ini sama persis dg pasukannya Muhammad Al-Fatih, modelannya sama seperti sahabat Nabi. Tapi mereka tau, pemimpinnya orang yg soleh, cerdas, pintar, bertanggungjawab, lurus, dapat dipercaya, luar biasa, mereka ikut. Sampai Al-Fatih bilang, “Jangankan kalian, seandainya ada 1 jenggotku yg tau, maka aku akan mencabutnya, aku buang.” >> cara masuknya perlu dikejutkan, makanya itu strategi Nabi, memecah pasukan untuk melenyapkan rumor. Romadhon, Rabu 10 Ramadhon Nabi berangkat. di Kudaif, Nabi mengumumkan buka puasa. Ini untuk menyiapkan fisik kalau2 ada kejadian tak diinginkan (perang fisik). Setelah mulai dekat, Nabi buat strategi. Sayap kanan, Khalid bin Walid. Kiri, Zubair bin Awwam. Bagian infantri (yg jalan kaki) dipimpin Amin Al Ummah Abu Ubaidah bin Jarrah. Khusus orang Anshar (Madinah) diserahkan ke Sa’ad bin Ubadah. 10rb orang. Jadi gak ada ceritanya orang berangkat rame-rame. Gak ada ceritanya rame-rame. Jelas siapa pemimpinnya. Kenapa dipecah? Karena Nabi mencoba cek, apakah Mekkah ini melawan gak? klo melawan, kita siap.Dikepug di segala penjuru, perjanjian pertemuannya di shofa. Khalid bergerak ke Mekkah, masuk melalui bawah. Tugas puterannya paling jauh. Harus masuk ke shofa. Mush’ab, ke hijud dan jgn bergerak hingga aku (kata Rasul) datang, saat ini ada masid Al-Fath disitu. Zubair di tempat lain, sampe Nabi datang. Abu Ubaidah bergerak melalui lembah. Saad bin Ubadah yg diganti oleh anaknya, Qais bin Saad bin Ubadah masuk dari pintu berbeda dan nanti akan bertemu dg Nabi di suatu titik. Mekkah, semua pintu sudah dikepung oleh Nabi. Tidak ada perlawanan kecuali pintunya Khalid. Dilawan oleh Ikrimah putranya Abu Jahal. Mereka 12 orang mati, bubar, lari. Ikrimah ini bestie, sangat akrab, tokoh pemuda Quraisy. Khalid anaknya Al-Walid bin Mughiroh, orang paling senior, hebat, kuaya raya di Mekkah. Dan Ikrimah, anaknya Abu Jahal. Mereka ini 1 keluarga besar. Karena mereka sama-sama Bani Ma’zhum. Al Walid ini paman bapaknya Ikrimah. Al Walid ini pamannya Abu Jahal. Dan mereka 1 geng dulunya. Geng level tertingginya Mekkah. Tp yg memisahkan hari itu adalah iman mereka…. Ikrimah masih musrik, wlo nanti masuk islam juga…
  3. Pemimpin saat itu di Mekkah, Abu Sufyan. Malam hari ngecek kondisi Mekkah, ketemu Abbas Paman Nabi, muslim. Para sahabat jg memandu Rasul dg beberapa pasukan. Abu Sufyan dibawa ke Rasul. Rasul bertanya syahadat, Abbas mendorong Abu Sufyan segera berislam, “aslamtu”. Klo mau sodaranya berislam, perlu strategi. krn iblis jg punya strategi masalahnya, untuk memurtadkan orang, membuat orang sesat. ‘kmu gak akan kuat melawannya…’ >> Abu Sufyan bersyahadat. Abbas pun berbisik pd Rasul, intinya Abu Sufyan ini gila hormat, maklum pemimpin tertinggi. Strategi Nabi, “yg masuk rumah Abu Sufyan, aman.” muallaf, ngalahlah dikit, pegang hatinya. elus2 hatinya. jgn dibentak2. orang kafir masuk islam/ muslim lama tp baru solat jg muallaf, baru belajar ngaji jg. jgn dibentak2.
  4. Tahan Abu Sufyan di lembah itu. hidup ini perlu strategi, gak asal, gak sporadic. Kemudian seluruh pasukan diminta melewati itu agar Abu Sufyan melihat betapa besarnya pasukan Nabi dan tidak akan bisa dilawan oleh Quraisy. Saad bin Ubadah ngledekin, ‘hari ini perang besar, Malhamah, hari ini hari Allah menghinakan Quraisy’. Terus selesai, Abu Sufyan mengadu ke Rasul. “Tidak, justru hari kasih sayang, hari ini memuliakan kakbah, memuliakan Quraisy’. Benderanya Saad bin Ubadah- pemimpin tertinggi Madinah- diminta diserahkan ke anaknya, Qois, jd yaa gak jatuh2 bangetlah yaa.
  5. Simbol kemanusiaan : Yg diajak masuk Rasul kedalam ka’bah, 2 manusia yg tidak dimanusiakan di Mekkah dulunya >> Bilal dan Usamah . Bilal yg dulu dihinadina kini diangkat setinggi-tingginya. Kemudian Rasul solat, keluar di pintu kakbah dan memuji Allah -kalimat yg sama dg ketika mereka dulu menghina Nabi, ucapan Nabi persis-, kemudian berkata ‘segala puji bagi Allah yg telah menggilangkan kesombongan dan kejahiliyahan kalian semua, kira-kira menurut kalian, kalian ini mau saya apakan?’ mereka menjawab, ‘Engkau saudara kami yag baik, yg dermawan..’ (kalimat ketakutan, gemeteran). Kemudian Rasul berkata, ‘aku hari ini akan berkata sebagaimana Yusuf berkata pada saudara-saudaranya..’kalian sudah tidak ada kesalahan pada saya, semoga Allah mengampuni kalian, dan Allah adalah Maha Rahmah dari segala Rahmah.’ >> pemaafan yang paling tinggi, mampu memaafkan disaat mampu membalas. itu jiwa yang paling lapang. Nabi 19 hari di Mekkah sampai orang Anshar khawatir Nabi gak bakal balik Madinah lagi. Sahabat Anshar gak rela Nabi tinggal di Mekkah, mereka ingin didampingi Rasul terus, kemudian mereka menemui Rasul. dan dijawab, ‘almahya, wamamati..’ hidup hidup bersama kalian, mati pun bersama kalian. Rasul Kembali ke Madinah.

Kata Imam Ibn. Qoyyim >> Inilah kemenangan terbesar dalam sejarah Rasul SAW.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *