Hari ketiga. Kemarin membahas topik Peran Orangtua dalam Membangkitkan Fitrah Seksualitas.

Link urutan game disini.
Materi Day 3 – Peran Orangtua dalam Membangkitkan Fitrah Seksualitas

Peer Group 1 dengan Anggota : Ceu Febie, Ceu Lulu, Ceu Fani dan Ceu Dewi.
Pertama, membahas ayat didalam Alqur’an mengenai Seksualitas.

Review tentang arti Fitrah sebenarnya, dalam Al Qur’an Surat An Nur ayat 30-31.
Berdasarkan referensi dari buku, pemahaman Fitrah berrarti sifat pembawaan yang ada sejak lahir. Sedangkan setiap anak dilahirkan dengan jenis kelamin laki2 dan perempuan, jenis kelamin ini akan berkembang menjadi peran sexualitasnya, jadi Fitrah Sexualitas adalah tentang β¦

Lalu bagaimana kontribusi dan peranan orang tua dalam membangkitkannya?
Terdapat tahapan dan peranan masing2 orang tua di tiap tahapan usia yang berbeda, begitu juga goal/tujuan akhir di tiap Tahapan Usiapun berbeda-beda, dalam slide tertuang sebagai berikut :

Yakni
0-6 th : Merawat Kelekatan & Menguatkan Identitas Diri
7-10 th : Membangkitkan kesadaran Fitrah Sexualitas
10-14 th : Mewujudkan peran sexualitasnya secara bertanggung jawab
15 th : Kesiapan memikul beban rumah tangga
Metode yang disarankan dalam membangkitkan fitrah sexualitas dari buku Fitrah Based Education melalui metode Attachment (Kelekatan) & Figure (Teladan)
-FBE
Tentunya saat melihat tahapan ini dan slide sebelumnya terkait Fitrah Perempuan dan Fitrah Laki-laki se[erti apa yang perlu dibangkitkan. Berikut adalah gambaran yang tertuang dalam Fitrah Based Education tentang Peran Ayah dan Peran Bunda/Ibu yang menjadi Goal Akhir dari Fitrah sexualitas ini setelah anak anak mencapai usia aqil balighnya.

Sesi Diskusi
πππππππππ₯ππ₯πππ
Sesi 1
Ceu Tika :
Ini keknya yg kemarin aku tanyain tp belum terjawab deh..haha. Jd aku punya temen, anaknya 3 cowo semua. Nah anak cowo yg terakhirnya ini kaya cewe. Melambai, seneng pake me’up ibunya, lbh suka maen sm anak2 cewe..tp baju ttp laki2 sih..skrg usia 10 th.. Gmn cara mengembalikan fitrah yg salah itu? Pdhl kalo kita belajar fitrah, nggak mungkin Allah ksh kita jiwa di badan yang salah kan?(legitimasi kaum sebelah).
Jawab Pemateri :
Fitrah ini meski anaknya suka make up, melambai dsb, saya yakin tetap terinstal dalam diri anak. Inget ruben onsu dulu kan melambai juga, tapi karena memang fitrahnya sudah Allah instal sebagai laki2, sekarang sih tetap nikah dan punya anak. Yang terbaru yg keponakannya Ashanty meski dia sudah implan dan penampilan seperti perempuan, dia sendiri mengaku tidak mau operasi kelamin karena takut menyesal. Lah ini bukti juga kalau fitrah ini akan selalu ada. Selaku orang tua ya itu tadi berusaha memenuhi panggilan fitrah ke ayah bundaannya, selebihnya ada tangan Allah yg bekerja. Allah tidak mungkin kasih kita jiwa di badan yang salah
Seperti pertanyaan apakah Gay dan Lesbi dilahirkan, bhkan sampai ada riset yang dilakukan oleh Dean Hamer yang dipuja puja oleh Kalanga homo seksual yang hasilnya meneguhkan bahwa homoseksual adalah kodrati tidak bisa dikatakan sebagai penyimpangan. Padahal yang diambil itu hanyalah sebagian hasilnya lalu Dean sendiri menyampaikan βKami tahu bahwa gen-gen hanyalah bagian dari jawaban. Kami menerima bahwa lingkungan juga mempunyai peranan membentuk orientasi seksualβ¦ Homoseksualitas secara murni bukan karena genetika. Faktor2 lingkungan berperan. Tidak ada satu gen yang berkuasa yang menyebabkan seseorang menjadi gay.β
Sesi 2
Pertanyaanku :
Infografis ini tentang peran ortu sesuai fitrahnya, idealnya begitu ya ceu. Bagaimana dengan kondisi saat ini, dimana :
-ada yg dari keluarga yg tidak utuh (broken home) sehingga peran tsb tdk bisa sempurna maksimal, single mom single fighter misal.
-kondisi zaman yg karena segala jenis profesional tdk memandang gender (dianggap setara, perempuan memimpin lelaki, dan sebaliknya).
-kondisi ortu yg sibuk (keduanya bekerja di ranah publik)
Jawab Pemateri :
Kalau saran aku harus ada figure ayah yang mengisi, sepert yang disampaikan tadi metode yang paling cocok dalam membangkitkan fitrah seksualitas ini adalah kelekatan dan figure, jika sang ayah sudah meninggal sang ibu perlu mencarikan pengganti, entah ini diisi oleh keluarga atau omnya atau sosok yang bisa menjadi tauladan.
Jadi jika kondisi mengharuskan kehilangan salah satu figur, bisa kita ambil dengan figur lain. Bisa dari keluarga maupun dari guru guru di sekolah juga. Dan lagi lagi seorang single parent juga tetap terus berjuang memberi pemahaman ke anak sesuai kondisi anak.
Nah, di sini juga diperlukan komunikasi yang berkualitas antara orangtua dengan si anak.
Jadi, biarpun kedua orangtuanya sibuk di ranah publik, tapi waktu mereka yang “sedikit” untuk anak itu bisa benar benar berkualitas. Orangtua sadar akan kebutuhan anaknya yang sebenarnya, biar sama sama terpenuhi hak nya. Biar ingatkan anak pun jadi lekat akan “figur ibu bapaknya”
1 thought on “Bunsay Game Level 11 #Day3 Fitrah Seksualitas”