DAILY

Dalam Keheningan Malam

rembulan nampak malu-malu menampakkan wajahnya
cahaya terang tak lagi menyinari malam
gelap terasa dan angin yang datang
nampak makin riang berdentang

duhai malam, aku disini sepi
tiada kata hati yang mewakili
hanya secarik kertas dan jemari
menari-nari dalam emosi diri

kepada siapa ku harus percaya
selain pada Tuhanku semesta alam
kepada siapa diri ini berserah
selain kepada Allah Robbul alam

ya, semakin larut semakin kalut
tiada lagi yang bisa kuungkap
selain kata rindu yang menguat
hingga berbagai macam nasihat menguap

diriku bukanlah diri mereka
yang mampu dan mudah menerima
bahwa cinta bisa datang kapan saja asal bisa
bisa menerima sesuai dengan hatinya

masalahnya hatiku tidak disini
hatiku berada jauh disana
ku berusaha meraihnya
hingga hati ini terbagi-bagi

kubagi hatiku separo disini
selebihnya disana, argh lebih banyak disana sebenernya
aku disini seperti robot saja
hilang semua rasa, kecuali kata perintah!

inginku berjumpa dengannya
menatap keseriusan yang ada
semoga dan semoga
selalu ada jalan dari-Nya untuk senantiasa
dalam sebuah keindahan ukhuwah

bertahan dalam proses
atau tergantikan
aku tidak bisa memilih
karena hatiku condong
pada perasaan yang kian mendorong
pada kebahagiaan :’)

aku hanya aku
bukan robot yang bisa diberi apapun
aku adalah manusia
yang punya perasaan dan akal
ku bisa memilih dan memohon pada-Nya
untuk senantiasa dalam kebaikan
dengan cara-Nya
cara Dia mendewasakanku
bukan dengan cara kalian memaksaku
:'(

maaf..
aku memilih-Nya, bukan kalian
aku lebih nyaman beribadah tanpa kalian
karena hatiku
bukan untuk kalian

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *