Sudah memasuki 1 Oktober 2020, sebelum yang membaca post blogku ini roaming, aku jelaskan dulu di awal ini. Bahwa aku mengikuti tantangan nge-jurnal di grup bersama teman-teman. Nah, tantangan ini temanya ‘self-discovery’, kita hanya mengikuti topik setiap hari yang ada di tabel di bawah ini. Topik tersebut, kita jawab saja dan narasikan sesuai dengan apa yang kita jelajah ke dalam diri (look in), sungguh menarik bukan?

Pertanyaan hari ini untuk diriku sendiri, “what would you be doing if money wasn’t an issue?”
Sebenarnya, ada angan-angan yang mendalam sejak kecil dulu. Namun, tak akan pernah terealisasi karena menurutku sudah lewat dan mustahil. Yaitu, bercengkerama dengan Bapak. Well, bapak kandungku ya.
Agaknya bukan lagi sulit, tapi emang mustahil. Wkwkwk. Tapi, jika memang uang tak jadi masalah, ingin rasanya aku berikan Bapak uang banyak dan akhirnya mau mengelu-elukanku. Minimal membuat Bapak berucap, “Aku nyesel nduk, sudah mengabaikanmu sejak kecil.”
Kalau seandainya semua momen, rasa, kehangatan di waktu kecil bisa aku beli dengan uang, maka di momen ketika uang tak jadi soal, ingin aku beli semua. Tapi kan ya mustahil toh?
Berbagai cara pernah aku perjuangkan untuk bisa merangkul Bapak. Dari sejak SMA, dari cara lembut sampai ekstrim. Pernah aku laporkan Bapak ke kantor polisi karena Bapak telah mengirimkan surat rencana pembunuhan padaku. Endingnya, Bapak hanya bersilat lidah dan meminta maaf. Setelah itu? Seolah tak mengenaliku lagi. Mungkin, takut pada keluarganya atau anak istrinya. Maklum sih.
Kuliah, udah berkali-kali ke sana. Tak ada rasa bangga apapun padaku. Sudah kubilang aku kuliah biaya sendiri, dapat beasiswa, malah bisa berkirim dan menyisihkan uang. Tapi, apa yang dia katakan? ‘kok sik urip?’
Jika uang sudah tak jadi soal, ingin rasanya aku membeli tanah yang luas, mobil yang banyak, membuat yayasan, kegiatan yang sekiranya anak-anak di luar sana yang nasibnya hampir mirip denganku di masa kecil, ingin kutampung dan kuberikan pelatihan motivasi. Bahwa kita kuat dan bisa kok, mau dengan siapapun hidup.
Selain itu, jika memang uang tak jadi masalah, bebas finansial. Rasanya aku ingin pindah ke Arab aja. Hahaha, bukan bercanda ya tapi serius. Ingin ibadah total di sana, enggak usah pulang-pulang.
Atau aku mau honeymoon aja berdua dengan suami ke tempat yang romantis di luar negeri (anggaplah enggak ada corona) seperti di drakor atau film-film romantis. Eaaaa~
Atau kuliah S2 bareng suami bareng anak juga, membeli apartemen atau rumah di luar. Pokoknya yang apapun itu kondisinya, bisa dinikmati bersama.
Mungkin sekian curhatnya. Lebih tepatnya, ngayal.
Kalau teman-teman, kira-kira apa yang akan kalian lakukan jika uang tak lagi menjadi soal?