DAILY

Day 26 : Siapa yang Menginspirasimu?

Pertanyaan di hari ke-26 ini tentu subyektif ya. Tak bisa saya sebutkan semuanya karena begitu banyak orang yang menginspirasi selama ini, baik yang saya ketahui baik langsung maupun tidak langsung.

Namun, jika membaca ‘sosok’ figur manusia, tentu tak akan ada titik temunya, tak ada habisnya, tergantung kepentingan kita masing-masing. Dan saya meyakini bahwa tiada yang 100% sempurna di muka bumi ini, kecuali Rasulullah shallallahu alaihi wasallam yang dijaga oleh Allah. Oleh sebab itu, dalam post blog kali ini, saya tak akan membahas sosok yang saya ketahui di masa kini karena saya meyakini manusia di zaman setelah Rasulullah lahir, tak ada yang sempurna. Dan efek melihat atau mengidolakan sosok makhluk di zaman ini, bisa jadi tergila-gila dan membuat waktu habis tersita tanpa makna, selain itu, bikin rasa cemas atau takut. Bukan sosoknya yang saya ragukan ya, melainkan rasa harap yang bisa membuat diri ini kecewa. Karena mengharap kepada sosok atau figur manusia yang pernah kita lihat, biasanya menimbulkan efek kecewa.

Dalam keyakinan saya, islam, kita dianjurkan untuk tidak mengharap apapun kepada makhluk-Nya, karena makhluk adalah wujud yang lemah tiada berdaya tanpa izin-Nya. Maka, mengharap apapun hanya kepada Allah semata. Karena Allah-lah pemilik, penguasa langit dan bumi dan tak bisa dibayangkan atau di’akal’kan oleh otak manusia.

Lalu, siapa yang menginspirasimu, Nik?

Tentu saja Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Begitu banyak sejarah, kisah dan perjuangan Rasulullah yang secuplik saya ketahui dan dari secuil itu membuat saya terpana dan menaruh kagum luar biasa. Ya, walau saya akui, telat sih mempelajari biografi beliau karena sejak sekolah, saya belajar tentang Rasulullah hanya bersumber dari buku pelajaran agama. Dan penjelasan dari teks buku paket maupun guru tentu saja sangat terbatas.

Dari Rasulullah, saya belajar apa itu iman, akhlak, adab, islam, toleransi, personaliti dan tentu juga gaya hidup. Hal yang membuat saya kagum adalah gaya hidup beliau yang super minimalis. Dimana di zaman itu, hampir seluruh pemimpin negara atau bangsa hidup bertahta emas dan kemegahan materi namun tidak sama sekali dengan Rasulullah. Namun walaupun sungguh super sederhana, Rasulullah itu tampan, bersih, wangi, tertata dan (udah gakbisa nulis lagi ini mah, mata saya berkaca-kaca) intinya sempurna.

Meneladani Rasulullan 0,0000000001% aja sudah Alhamdulillah apalagi jika ada orang yang mampu 10%nya, 30% bahkan jika bisa di atas 50% meneladaninya. Karena jika dilihat dari segi fisik, Rasulullah itu sosok yang kuat, tak pernah sakit (seumur hidup hanya 2x saja, itu pun karena pernah diracun dan sakit keras di saat terakhir sebelum datang ajal). Siapa yang seumur hidup gak pernah sakit? Tentu gak ada, kan? Hanya Rasulullah yang mampu dan itu sebab pola hidup yang sungguh rapi, teratur dan sehat.

Dari sisi warna favorit, beliau menyukai warna putih, hitam dan hijau. Dimana tiga warna ini, kini sudah menjadi lifestyle seluruh dunia. Lihat mode minimalis, hampir semua monokrom. Lihat juga tayangan peduli lingkungan, tentu ada aksen warna hijau. Itu belum dari sisi pengaplikasian. Pokoknya Rasulullah itu suri teladan.

Dari gaya hidup, Rasulullah juga memberikan anjuran tidur sejenak di siang hari (qailulah). Kemudian para ilmuwan melakukan penelitian dan hasilnya mencengangkan, benefit tidur siang sejenak itu di luar dugaan. Padahal itu sunnah yang sudah ada sejak 1400 tahun lalu. Juga tentang tidur awal waktu dan bangun awal waktu, semua diteliti oleh para ilmuwan dan hasilnya memang sesuai dengan circadian rhythm manusia. Belum lagi tentang anjuran tentang menjaga kesehatan, cara mencuci tangan yang kini dipraktikkan banyak orang di masa pandemi, membersihkan mulut, membersihkan hidung setiap wudu dan masih banyak lagi.

Belajar adab juga demikian, Rasulullah sudah memberikan teladan untuk tidak bercakap-cakap lama saat bertamu, makan makanan yang sudah dihidangkan tapi ambil yang terdekat dengan tempat duduk saja, tidak mencela makanan, mengunyah makanan hingga 32x kunyahan dalam satu suapan, tidak bicara sambil makan, tidak makan sambil bersandar, tidak berdiri, mindful eating. Dan banyak lagi. Jika digali terus, akan semakin kita ketahui betapa di zaman akhir ini, kita belum mengenal secara utuh Rasulullah saw yang sangat mencintai kita, umatnya.

Shalawat kepada Rasulullah shallallahu alaihi wasallam saya haturkan, semoga kelak saya (dan keluarga dan semuanya) ‘diakui’ oleh beliau, bahwa saya adalah umatnya. Walau menjadi umat yang sudah ribuan tahun tidak memandang dan melihat beliau secara langusung. Semoga kelak, saya bisa berjumpa dengan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Amiin. *tiba-tiba melow nih

Itulah sekelumit cerita sosok yang menjadi inspirasi, dari dulu, hingga kapanpun. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, penutup para nabi dan rasul.

2 thoughts on “Day 26 : Siapa yang Menginspirasimu?”

  1. Mba Nik sayang..afwan yaa klo ana lancang komenin untuk penulisan “shalallahu ‘alayhi wassalam” ga disingkat agar peroleh ganjaran pahala yang dilipat gandakan oleh Allah ‘Azza wa Jalla
    Afwan ya mba Nik barangkali kurang berkenan dengan komen yang kalimatnya ga sesusai kaidah bahasa Indonesia maklum udah sepuh ..mohon di halalkan ya mba Nik..
    Baarakallahu fiikp

Tinggalkan Balasan