Pagi ini sebelum berolahraga menyempatkan diri untuk membuka komputer terlebih dahulu. Sebab smartphone harus masuk garansi terlebih dahulu, sebab kemarin tetiba mati tidak dapat dicharge.
Agenda hari ini setelah olahraga, memasak, sarapan, mandi dan berangkat ngajar paud.
Beberapa hari ini juga saya agendakan untuk belajar tentang Mindfulness.
Mindfulness adalah kualitas kesadaran diri (consciousness), yang mencakup keadaan sadar terjaga (awareness) dan perhatian (attention) dan harus dibedakan dari proses mental seperti kognisi (perencanaan-pengawasan), motivasi, dan keadaan emosi (Brown & Ryan, 2003).
Dalam menjalankan aktifitas harian membutuhkan hal tersebut, secara teknis memang tidak mudah namun bisa dilatih.
Membentuk sebuah kebiasaan membutuhkan fokus, kerjasama terbaik antara ruhiyah, fisik dan pikiran.
Berlatih mindfulness membantu diri saya untuk fokus pada sebuah pola, sebuah ide, sebuah gagasan dan pengembangan potensi serta menyerap energi positif secara optimal.
Bagaimana caranya?
Fokus pada saat ini. Saat kita memikirkan masa lalu atau khawatir akan masa depan, artinya kita melepaskan diri dari apa yang kita rasakan saat ini. Ini sama saja kita menutup apa yang sedang terjadi saat ini dan mengabaikannya.
Selalu hadir. kita terus menyadari apapun yang kita alami saat ini, sepanjang hari yang kita lalui. Apa yang kita rasakan di diri kita? Apa yang kita lihat, denger dan lakukan saat ini?
Membuka diri untuk pengalaman. Artinya tidak menutup diri dari perasaan dan pengalaman tertentu karena kita merasa tidak mungkin mengatasinya. Biarkan diri kita menyambut segala rasa yang ada atas pikiran dan perasaan yang datang. Sensasi yang kita rasakan dari waktu ke waktu pastilah berbeda. Sadari pengalaman, sensasi, pikiran dan perasaan dan amati bagaimana ini berubah secara alami dari waktu ke waktu.
Tidak memberi penilaian. Tidak mengkategorikan pikiran dan perasaan sebagai baik atau buruk, berusaha mengubahnya atau melakukan suatu respon atas perasaan tersebut. Semua perasaan memiliki tujuan, apakah itu melindungi kita dari bahaya atau membuka diri untuk mencintai. Perhatikan dan terima apapun yang muncul dengan pikiran terbuka. Dengan begitu kita akan berlaku hal yang sama pada orang lain, tidak menilainya atau berperasangka atas dan situasi yang ada.
Menerima hal sedemikian adanya. kita tidak berusaha atau memaksa mengubah kenyataan untuk menyesuaikan apa yang seharusnya kita inginkan, merasa sebagai korban atau merasa tidak adil. kita melihat realitas secara jelas dan begitulah adanya. Toleran apapun yang datang, dan juga akan memperluas penerimaan ini kepada orang lain.
Koneksi. kita merasa terkoneksi dalam hidup dan alam. kita merasa lebih bersyukur dengan apa yang Anda hadapi, meresapi keindahan dan apa yang alam berikan pada kita. kita menyadari kebutuhan semua makhluk ingin bahagia, aman dan menghindari penderitaan.
Tidak melekat. kita tidak berusaha “menggenggam”/mempertahakan sesuatu, juga terhadap orang dan pengalaman. Mengetahui hidup selalu berubah. Kelekatan berasal dari ketakutan dan ini adalah sumber penderitaan.
Seiring hal tersebut berkembang, maka hal itu bermanfaat membuka labirin diri kita dalam hal: kedamaian, tetap mampu berpikir jernih saat kita mendapat hal tidak sesuai harapan, welas asih, membuka hati dan benar-benar mendengarkan, mencoba mengerti pengalaman orang, berempati dan mencintai orang bukan karena apa yang bisa mereka berikan atau karena kita membutuhkan sesuatu dari mereka, namun tanpa syarat. Dengan menerapkannya mindfulness, maka lihatlah bagaimana seketika hidup mulai dan selalu bekerjasama dengan kita.
Mari membuka diri, tetap belajar, berusaha. 🙂
Semangat pagi, semoga kita bisa menjadi pribadi yang lebih baik dari hari kemarin.
4 thoughts on “Everyday Mindful”