dulu… waktu saya masih duduk di bangku TK, setiap sepulang dari sekolah saya pergi ke sawah. menggembala kambing bersama nenek. sementara kakek saya bekerja di rumah orang (jadi buruh tukang cat tembok). dengan semangat saya membantu nenek dan kakek karena beliau berdualah yang mengasuh saya sejak usia saya dua tahun. 🙂

setiap pergi ke sawah saya selalu membawa buku paket untuk dibaca. terkadang membawa bendera indonesia dari plastik untuk dikibar-kibarkan di pematang sawah. terkadang dengan usilnya saya pakaikan di kepala kambing saya. saya baru sadar bahwa nama negara ini saya kenal sejak saya bisa membaca dan menulis, dan pada saat itu saya memang menjadi seorang penggembala kambing. kegiatan menggembala itu saya tekuni hingga saya duduk di bangku SD kelas 6.

setelah melewati masa-masa sulit itu.. dimana masa yang sulit bagi saya untuk membayangkan mengenyam bangku sekolah, makan nasi cengkaruk (nasi karak) bersayurkan garam dan dimasa ketika saya belajar hanya memakai lampu minyak saja.

kini…saya menjadi seorang mahasiswi. dari kampus yang terkenal di jawa timur, ITS Surabaya.

walaupun rasanya salah jurusan (tidak merasakan feel kuliah di jurusan ini), tetapi semangat itu masih ada dan berusaha saya bangun.

melihat negara yang carut marut ini, terketuk hati untuk menjadi agent of change. minimal menjadi agen perubahan di lingkungan keluarga. caranya? tuntaskan kewajiban di kampus sebelum menunaikan kewajiban di masyarakat.

apa saja kewajiban di kampus? pastinya selain belajar dan memperoleh gelar sarjana, juga memperbaiki akhlak diri, dan lingkungan.

karena dengan akhlak yang mulia lah, negara ini akan menjadi mulia.

saat ini begitu banyak contoh akhlak yang buruk. nepotisme, kolusi dan korupsi menjadi berita sehari-hari. belum lagi penipuan dan segala macam bentuk kriminal.. #miris

perjuangan itu bisa kita mulai dari diri sendiri, mulai dari hal yang sederhana dan mulai dari sekarang 🙂

#semangatIndonesia