Hari kamis, day 8
Wah! nggak terasa sudah lebih dari sepekan, kalau dilihat dari teori the power of habit ini masih permulaan (ronde 1) sudah melampaui 7 hari untuk membentuk habit baru (dalam hal ini berkomunikasi secara produktif ke anak).
Semoga dengan 7 hari lalu mampu mendongkrak kebiasaan berkomunikasi yang baik kepada keluarga terutama anak, sehingga anak mampu memberikan feedback positif. Setelah 7 hari bisa dilalui, selanjutnya upaya saya untuk meneruskan dan meningkatkan hingga menjadi 21 hari ke depan. Itu menurut teori kebiasaan. Khusus berkomunikasi produktif kepada anak saya masukkan kedalam micro habit daily activities saya. Walaupun pemantauan untuk penilaian di tugas bunsay ini saya berikan alokasi di jam-jam tertentu namun pada intinya mulai nampak dampak dari teori yang diberikan.
Pagi ini, tugas suami saya sebelum berangkat ke kantor adalah memandikan anak. Kemudian sarapan bersama (walaupun akhirnya saya sarapan sendiri karena telat bergabung -_-) dan saya lanjutkan untuk membuka daring cek sana sini (menjawab berbagai wapri, menyelesaikan sesuatu di kelas gemar rapi dan upload file untuk kelas madya yang kemarin libur). Terus lanjut observasi kegiatan anak.
Hari ini saya ada agenda ngaji ba’da dzuhur dan itu otomatis Syahid ikut saya, maka observasi pendek saya mulai pukul 10.00-11.00 saja. Durasi yang singkat namun cukup bisa saya tuangkan untuk tugas ke-8 ini.

Setelah sarapan, Syahid meminta jajan. Namun abinya bersepakat membelikan susu saja, nggak jajan yang lain karena biskuitnya masih ada. Selesai dari warung, abi berangkat dan Syahid anteng minum susu sambil ngemil biskuit ditemani smart hafiz.
Saya yang baru keluar dari kamar (yang merangkap sebagai ruang kerja) meminta Syahid untuk mengambil sapu, menyapu lantai yang penuh remah-remah cemilannya. Syahid segera memenuhi permintaan saya. Kemudian dia menunjuk kamarnya yang belum rapi, saya minta Syahid merapikannya jika ingin menambah susu di gelas.

Karena mainannya masih berantakan diatas kasur, diapun mau membereskannya. Seperti biasa, uminya nih nggak boleh ikut-ikutan -_- okelah yang penting beres.

Disingkapnya bantal dan guling dan ternyata.. semua bersembunyi di bawahnya 🙂
Maka Syahidpun melanjutkannya sendiri (sekali lagi, umi nggak boleh ikut-ikut -_-)

Setelah semua rapi, mainannya sudah duduk rapi kembali ke box masing-masing Syahid meletakkannya di rak sesuai tempat awal dia mengambilnya.
Seperti ini :

Setelah selesai tugas dia merapikan kasur, dapatlah hadiah susu tambahan di gelasnya. Setelah habis, gelas tersebut diletakkan di westafel (tempat cuci piring). Kemudian dia bilang : Miii ahid ee’
Wawawaaa mules ternyata wkwkwk, kebanyakan sih -_-
Umi : Hid, beneran mau ee’?
Syahid : iya mi
Umi : yaudah jongkok ya
Syahid : udah mi, udh
Umi : Lha kan belum keluar hid?
Syahid : *bersikeras minta cebok
Umi : *yaudahlah, cebokin
Selesai dari kamar mandi, saya minta Syahid mengambil celana di lacinya.
Hingga beberapa menit, dia tetap nggak membawa celana ke saya seperti biasa. Yaudahlah, siapa tau dia belum selesai pupnya.
Tak lama kemudian.
Syahid : MIIII UMIIIII (teriak dari luar, melalui jendela kamar saya-kamar depan)
Umi : apa Hid? nggak perlu teriak kaleee -_-
Syahid : ahid ee mii
Umi : dimanaaa?
Syahid : luaaaa (luar)
Umi : HAH? *kaget
Kemudian saya cek ternyata bener. Syahid pup di halaman rumah untungnya bukan di keramik tapi di tanah -_- ternyata dia sudah pup duluan sebelum bilang, hadeuh, okelah yang penting udah bilang dan nggak mencemari ruangan wkwkwk.
Selesai dia membuang pupnya ke toilet, cebok, memakai celana, kini bermain kembali di kamarnya. Rebahan dan kemudian tertidur zzzz..
Demikian cerita receh siang ini. Setidaknya cara komunikasi sudah lumayan produktif, ada feedback dari anak. Hehehe. Lebih baik pup pagi-siang daripada nanti pas diajak agenda keluar rumah malah pup di rumah orang ya 🙂
Sampai jumpa~
