Finally! Have done, day-17 (6 Ramadhan 1440H)
Alhamdulillah ini tantangan level kedua sudah selesai hari ini, namun ini bukan berarti selesai tugas kemandirian anak. Justru inilah start point untuk terus menerus menjadikannya kebiasaan. Alhamdulillah selama 17 hari berturut-turut Allah berikan kesempatan dan waktu untuk mengerjakan tugas ini walaupun terseok-seok, hehehe.
Apa saja yang sudah dilakukan Syahid hari ini?
Alhamdulillah dia bangun pagi, mandi dulu, makan sendiri dan ikut menemani umi abi dengan baik di luar rumah hari ini π
Pukul 9.30 saya, Syahid dan abinya menengok lahan perumahan yang akan dibangun di daerah Kemang. Bogor.
Syahid dengan senang hati menemani bahkan tidak mengeluh padahal suasana sangat terik, panas. Dengan mengucap bismillah kami cek lahan yang akan dibangun insyaaAllah tahun ini. Selama kurang lebih hampir 5 tahun kami mengontrak (sudah 3 kali pindah), sengaja memilih ngontrak agar tidak berurusan dengan bunga/riba π jadi cukup sabar saja untuk tidak mengambil rumah, hingga diberi kemampuan membeli sesuai syari’at islam (tanpa bunga, tanpa riba, tanpa akad gharar maupun pinjaman).
Alhamdulillah Ramadhan penuh berkah ini di sepekan pertama mendapat beberapa kabar baik terutama rencana membangun rumah di lingkungan yang baik. Point utama dari memilih rumah bagi kami adalah memilih tetangga dulu, hehe. Sebab tetangga yang shalih insyaaAllah mampu memberikan ‘perlindungan’ yang baik untuk anak-anak ke depan. Alhamdulillah hal ini sudah tercapai, tinggal bersabar untuk membangun rumahnya saja π
Di perumahan nanti, Syahid juga insyaaAllah kami kondisikan agar dekat dengan masjid. Itulah kenapa kami memilih kavling yang jaraknya dekat dengan masjid perumahan tersebut (masjidnya masih dibangun).
Progress Syahid mengenal tauhid juga masyaaAllah cukup baik, sudah tahu bahwa yang menciptakan ‘alam semesta adalah Allah, tahu tentang batas-batas waktu (jeda tiap waktu ada pada saat adzan 5 waktu), mengenal Alquran, serta Rasulullah SAW π
Selesai survey, pengukuran dan berdialog dengan tukang serta developer, kami pamit pulang. Sampai di rumah, Syahid mengambil air minum, enggak puasa. Kemudian minta makan, terjadilah dialog lucu antara abi dan Syahid.
Abi : Hid, mau makan ayam kecap?
Syahid : enggak bi, enggak.
Abi : Apa? Mie?
Syahid : engggak
Abi : Yaudah, Syahid mau maem apa?
Syahid : Ayam kecap bi
Abi : -_____- (capedee)
Akhirnya disiapkanlah nasi dan ayam kecap, Syahid makan sendiri π
Sore hari ini Syahid ikutan pesantren kilat, diantar abinya. Agar bisa bermain dengan teman-temannya di masjid π
Alhamdulillah list kemandirian untuk Syahid progressnya cukup baik. Hal ini berbanding lurus dengan kelanjutan dia dalam berkomunikasi produktif yang selama ini saya ulang-ulang. Intinya, ketika komunikasi terjalin secara komunikatif maka anak jauh lebih mudah menjalani skill kemandiriannya π
Dan penutup skill pekan terakhir π
Alhamdulillah π insyaaAllah Syahid akan meneruskan skillsnya : self help, skillnya sendiri hingga membantu umi, abi seperti berbenah.
Selesai game level 2 π
βWahai, para ibu! Ajari anak-anakmu untuk membantu pekerjaan rumah. Itu adalah sunah Nabi. Kelak, istrinya akan berterima kasih kepadamu.β
–Yasmin Mogahed, penulis Mesir-
Sampai jumpa insyaaAllah di level selanjutnya π
2 thoughts on “Game Bunda Sayang #BunSay Level 2 #Day 17 : Melatih Kemandirian Anak”