1. BUNDA SAYANG INSTITUT IBU PROFESIONAL

Game Bunda Sayang #BunSay Level 2 #Day 3 : Melatih Kemandirian Anak

Hari ketiga! šŸ™‚

Seperti biasa, laporan harii ini mencakup pemantauan kegiatan anak start sore kemarin hingga pagi menjelang siang hari ini.

Namun ada sedikit tambahan, hehehe. Kemarin sempat konsultasi ke Mbak Noni fasilitator kelas untuk ditambahkan fokusan pemantauan pekanan. Oleh sebab itu (mumpung masih anget) tepat di hari ini sabtu (sesuai template dari kelas, masuk pekan 1) saya lampirkan fokus pencapaian skillnya. Namun pengamatannya lebih mendahului, yakni start hari minggu lalu hingga sabtu hari ini.

Jadi, kemandirian anak untuk pekan satu, saya pilih 4 fokus utama. Meliputi bangun pagi, makan sendiri, toilet training dan memilah sampah. Mumpung saya ingat semua agenda yang terdokumentasikan seminggu ini dari tanggal 21 AprilĀ Long Weekend jadi inget apa aja yang dilakukan.Ā lanjut hari senin (kebetulan PAUD), selasa (saya ajak Syahid liqo’), Rabu full agenda di rumah serta diskusi untuk penentuan list kemandirian anak dengan suami, Kamis ada agenda cucurak saya ajak dia (dan start nulis Game Level 1), jumat dan sabtu tepat day 3 hari ini maka saya tuangkan saja semuaaa.

Saya rangkum list untuk pekan-1 sebagai berikut :

List Sepekan (21 April-27 April 2019)

Lalu untuk day-3 apa saja aktifitasnya anak?

Begini ceritanya šŸ™‚

Sore kemarin hujan deras dan itu mengundang setting lonceng ‘ingin bermain dengan alam’ si Syahid. Maka, tidak perlu menunggu waktu, Syahid menegoisasi saya dengan celotehnya “Mi, Ahid hujan-hujanan ya? iya, oke!” wkwkwk nanya tapi jawab sendiri -_-

Melihat ruang tamu masih ada mainan yang berserakan, saya minta itu mainan dirapikan dulu. ternyata dia mau, namun hanya sebagian mainan saja. Selebihnya? kabuuurr langsung ke halaman. Saya amati dia dari jendela kamar, hmmm… okelah yang penting nggak lama-lama.

Selesai bermain hujan-hujanan, Syahid mandi (mandi sendiri namun enggak bersih, jadi dibilas lagi).

Sore menjelang malam, Syahid minta ‘bikin kue’. Maka abinya yang langsung mengajarinya, bikin kue sederhana : tepung, mentega dan telur dipanggang diatas teflon. Hehehe.

Malam hari dia sempat muntah, mungkin masuk angin. Abinya membalurnya dengan minyak telon dan ditemani tidur. Saya tidur duluan di kamar yang berbeda, sengaja nggak saya temani karena Syahid nggak mau dicium huhuhu. Biasanya dia bisa dipeluk-cium namun entah kenapa semalam nggak mau dan itu membuat saya kesal hahahaha. Setelah Syahid tertidur, abinya pindah kamar.

Endingnya, pagi ini saya menyesal~ umi minta maaf ke Syahid šŸ™

Hari ini Syahid bangun pagi, mandi dan sarapan. Namun selesai sarapan dia tidur lagi, bangun jam 10 langsung saya elus, peluk dan ngobrol.

“Hid mau keluar jalan-jalan atau di rumah?”

“Umah mi.. abi mana?”

“Abi lagi ngisi training, tadi pagi berangkat”

Kemudian dia minta pipis, dilepasnya celana dan cebok sendiri. Kemudian Syahid meminta makan buah,

“Mii ahid mau maem buah”.

“Apel mau?”

“Mau mi.. A..fo apel, A..A..Apel”

*Syahid lagi demen mengucapkanĀ phonetic alphabet.Ā Biasanya saat mengambil benda, membaca maupun dalam permainan senantiasa diucapkan demikian. Kadang lucu juga sih ada yang salah, seperti saat melihat lalat, dia bilang “Mi..A, fo lalat, A..A la-lat” sontak saya dan abinya ngeralat barengan (otomatis) : “L hiid, L fo lalat, L-L LA-LAT” wkwkwk, seketika Syahid ketawa dan mengulangnya.

Dari A for apel itu langsung saya kupas sebiji, Syahid terusĀ spelling yang lain. Syahid otomatis mengambil mangkuknya, “Mi..M for mangkuk, M M mangkuk”, saya tuang apel yang selesai dikupas kedalam mangkuknya,Ā seperti biasa dia duduk dan makan sendiri.

Makan sendiri

Ternyata di meja belajarnya ada sekotak kelengkeng (saya nggak tahu kalau abinya beli kelengkeng tadi pagi), disinilah edukasi memilah sampah diulang lagi. Walaupun Syahid sudah mulai terbiasa namun memang perlu diulang. Siang kemarin yang bikin speechless. Saya makan lalapan dan nasi bakar, selesai makan saya minta dia untuk ngasih tulang ayam dan sisanya untuk kucing di depan. Ternyata dia melakukan lebih dari apa yang saya minta, saya baru tahu setelah mencuci tangan di dapur. Di baskom sampah organik, ada daun pisang bekas saya makan, piring diletakkannya di westafel dan tulang ayam serta sisanya dia kumpulkan di depan rumah yang biasa kucing main disana. MasyaaAllah, bener kalau anak itu melihat danĀ copy-pasteĀ ayah ibunya yaa huhuhu.

Lanjut di memilah sampah pagi ini, Syahid mengumpulkan biji dan kulit kelengkeng yang dia kupas sendiri (ini ceritanya udah lama bisa ngupas, dulu setiap kali makan kelengkeng dia marah-marah dan nangis karena kesulitan hahahaha. sekarang alhamdulillah sudah bisa> dia gigit dulu kemudian dirobeknya itu kulit, bijinya dikeluarkan).

kulit dan biji dikumpulin

Kemudian dia negoisasi ke saya (yang sedang ngetik blog ini).

“Mii ahid baca buku”

“Ya, baca aja Hid, mau apa?”

“Aliff baa taaa”

“Oh itu hijaiyah, ambil gih bukunya.”

*selesai ambil buku

“Mii umi duduk sini, umi duduk sini” (nunjuk kasur, dia duduk disana)

“Hid, umi masih ngetik, ini lho ngtik blog buat Syahid”

“Miii sinii!!” (wadaw, mulai teriak)

“Well, oke oke. Umi sambil ngetik ya” (saya bawa laptop deket dia)

*Hanya bertahan sampai huruf syin, tahu uminya nggak memperhatikan, Syahid lari keluar kamar. Mulai explore yang lain. saya perhatikan dari jendela, dia sedang asyik main tanah dicampur air -_- saya potolah dia dari jendela hehehe (ala-ala paparazzi) :p

Buku yang tadi dia baca dan kumpulkan ternyata diurutkan tata rapi di samping saya duduk.

Waw, selalu disusun begini (dijajar gitu) -_-

Oke, itu saja cerita hari ini šŸ˜€

Selalu receh ya, namun semoga ada manfaatnya.

Berikut ceklis untuk hari ini :

You can learn many things from children. How much patience you have, for instance.

(Franklin P. Jones)

See you later~

Tinggalkan Balasan