1. BUNDA SAYANG INSTITUT IBU PROFESIONAL

Game Bunda Sayang #BunSay Level 4 #Day 1 : Mengamati Gaya Belajar Anak

Hari pertama 🙂

Bismillah..

Tipe atau gaya belajar ini sejak lama saya amati di keluarga kecil kami. Sayangnya saya kurang peka terhadap perbedaan tersebut, walaupun saya sadar jika berbeda, kenyataannya saya cenderung menyamaratakannya. Terutama ke anak saya, saya kira dia akan mudah menangkap jika saya yang mengajarinya sendiri karena saya ibunya (ya iyalah wkwkwk). Ternyata gaya saya yang cenderung visual kurang bisa ditangkapya. Misalnya saya suka memandangi mata Syahid setiap saya bertanya, padahal itu tidak pernah membuatnya nyaman. Dan saya kira itu hal biasa -mungkin karena laki-laki- tapi saya keliru, anak kinestetik umumnya kurang suka ditatap langsung. Berbeda dengan visual dan auditori yang nyaman-nyaman saja.

Juga mengenai pola wicara, saya kira dia lambat dan terlalu pelan dibandingkan dengan anak lain. Sempat saya ingin membawa Syahid ke tumbuh kembang anak karena dia setiap bicara pelan dan berjeda-jeda. Bagi saya yang terbiasa dengan pola bicara tempo cepat kemudian dihadapkan dengan anak yang bicaranya tempo patah-patah, ini bikin ndak omes banget (apa ya.. istilahnya : saya geregetan gitu) ke Syahid. Sempat pula mau mengajaknya ke tumbuh kembang anak juga (tapi saya urung karena milestone masih normal).

Selain itu, dia suka sekali menarik-narik tangan dan menyentuh (sensorik) setiap berkomunikasi.

Beberapa pola komunikasi kinestetik, salah satunya saya pelajari dari video pendek ini :

[embedyt] https://www.youtube.com/watch?v=Sdgd-aR1NdM[/embedyt]

Setelah saya pelajari lagi, selain berkaitan dengan sistem motoriknya yang lebih cepat (terutama gerakan badan dan sensorik) juga berkaitan dengan tipe atau gaya belajarnya. Dan ini perlu saya amati lagi secara tertulis (disini) agar terdokumentasi rapi. Selama ini saya hanya menggunakan perasaan dan insting semata. Semoga konsisten 17 hari ke depan. Amin.

Semalam, Syahid nonton abinya main game plant zombie. Selesai dari masjid sholat isya, abi mengantarnya pulang. Abi balik ke masjid lagi karena ngajar tahsin bapak-bapak. Si Syahid nonton lagi itu game zombie. Walaupun enggak lama, sekitar jam 9 malam dia minta bobo sambil nangis.

“Mi..ahid bobo..sama..umi..”

“Kenapa hid?”

“Pijitin Syahid mi. pijit.. kaki”

“Ya, kenapa kakinya?”

“Digigit zombie..”

“hah?”

Dari dialog absurd itu saya tanya lagi dan lagi, dia ‘digigit zombie’ itu apa maksudnya? sayangnya dia keburu bobok, wkwkwk. >> ini yang bikin saya gemes setiap kali ditanya apa, sering dijawab absurd dan kehilangan arah. Seperti :

“Mi, ahid metik bunga”

“Dimana?”

“Disana..” (Gajelas)

“Iya dimanaaa?”

“Disana..” (gitu terus sampai batu lumutan)

“Lihat sama siapa? main sama siapa waktu itu?”

“Abi”

Oke fine, memang kinestetik faktanya kurang hapal ‘geografi’.

Pernah sekalinya hapal, “Parung” jadi semua jawabannya “Parung” atau “Warung Ucok”. Tapi jangan ditanya itu dimana? pokonya dia pasti jawab ?? disana.

Jam 4 sebelum subuh Syahid ke kamar saya, membangunkan dan bilang kalau dia pipis. Saya enggak bangun, akibat tidur terlalu larut (jam 11 malam), ganti abinya yang bangun. Syahid pipis di celana, fiuh, langsung itu dia dimandiin sekalian ke masjid.

Pagi ini saya langsung ajak dia belajar, soalnya kalau udah siang keatas dia sulit dikendalikan atau diatur-atur.

 

Saya coba ajak dia baca buku dulu, dia ambil bukunya tapi enggak mau dibaca. Bosan.

Akhirnya saya keluarkan kotak berisi perkakas alat tulis, clay dan pom-pom agar dia mainkan.

Syahid senang banget, terutama kalau diajak bikin adonan. Tanah liat yang saya beli saya tuangkan ke loyang yang sudah dari pagi dia bawa-bawa.

Dari agenda belajar itu (sebelum akhirnya Syahid tertidur lagi), kesimpulan saya ada pada tabel ini :

Semoga besok pengamatan lebih panjang lagi, hari ini cukup pagi saja karena perut saya bermasalah. Sekian.

Wslm wr wb.

#hari1
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunSayIIP

2 thoughts on “Game Bunda Sayang #BunSay Level 4 #Day 1 : Mengamati Gaya Belajar Anak”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *