Day 10.
Hari ini Syahid bersama Abi, mencoba eksperimen make a motor. Percobaan sains dari Daiso Jepang, dikasih kakak senior pendiri Gemar Rapi.
Sabtu ini sebenarnya agenda utama saya refreshing gitu, bahkan mau ngetag tempat buat leyeh-leyeh. Ternyata tidak semudah itu ferguso, wkwkwkk. Malah ada beberapa pekerjaan menanti plus agenda kepenulisan yang memang belum selesai. Niat leyeh-leyeh pun hanya berakhir di niat, tidak terlaksana hari ini.
Laporan hari ini, day 10 menstimulasi Syahid suka matematika (dia mah emang udah suka, jadi tinggal diarahkan aja).
Berikut deskripsi dari kegiatannya Sabtu pagi menjelang siang ini :
Memahami pola-pola hubungan, sebab-akibat.
Ketika roda sepeda tidak berputar, dia tahu kalau ada yang nyangkut atau posisi tidak pas. Dan dari percobaan listrik hari ini, Syahid jadi paham kalau yang menjadi penghantar listriknya itu kabel yang terhubung dengan baterai.
Bereksperimen mengungkap fakta
Eksperimen sederhana tentang lampu, ini seringkali dia tanyakan. “Mi, lampu mati ya karena listrik mati.” Yup, betul demikian namun Syahid tahunya listrik yang ada di meteran rumah. Serta baterai walter yang sering dia charge sendiri. Namun proses lampu menyala, baru kali ini dia tahu prosesnya bagaimana.
Kemampuan memecahkan masalah (problem solving)
Kemampuan pagi ini cukup oke, walaupun masih ada rengekan yang tak perlu. Tapi saya perlu mengapresiasinya. FYI, di rumah memang jarang membelikan mainan untuknya. Sebab saya tahu dia cepat bosan dan lebih menyukai ngoprek sendiri. Pun ketika temannya di paud membeli pistol dan membawanya, dari air muka Syahid keliatan sih dia mupeng wkwkwk. Tapi saya uji kreatifitasnya. Terbukti siang ini dia bermain pistol-pistolan dengan abi, tapi abi menggunakan ibu jari dan telunjuk, sedangkan Syahid merakit sendiri dari lego bricksnya. Unik dan lebih mudah disimpannya.
Menciptakan sesuatu dg angka dan penalaran
Menciptakan dengan angka dan penalaran, hari ini Syahid mengumpulkan bricksnya dan memasukkan kedalam kantung kaus kaki. Disana dia hitung jumlah yang masuk.
Mengenal konsep yang sifatnya kuantitas
Lanjut dari kantung kaus kaki, Syahid menjajakannya di rumah. “Mi…beli-beli..beli-beli..”. Ya, Syahid menjual isian lego bricknya yang disimpan kedalam kantung kaus kaki. Saya pun tertarik, “Berapa?”. Syahid menjawab, “Seratus ribu mi”.
-_- mahal amat
Menggunakan simbol abstrak untuk menunjukkan konkret
Simbol abstrak yang Syahid tunjukkan yaitu lukisan di tembok yang berupa coretan enggak jelas -_- dia menyebutnya angka, kadang jadi tornado, kadang sosis pokonya gitulah suka-suka dia.
Mampu menjawab dan bernarasi singkat tentang projectnya.
Project hari ini tentang lampu, sederhana. Syahid bilang menyala jika kabel dihubungkan ke ujung bawah penghantar lampu. Sebab ada baterai yang menjadi sumber energi dan mengubahnya menjadi cahaya.
Selain itu, ada bonusnya nih. Diam-diam Syahid menjajarkan robo lego, mobil lego dan kado-kadoan di kantung kaus kaki dan dia ambil penyaring botol infus water. Syahid berpidato di depannya, lucu sekali wkwkwk. Ini efek dia keseringan nonton smart hafiz yang seri pidato/dakwa ustad/ustadzah kecil.
Sayup-sayup dia ikuti, “Assalamualaikum..warohmatullohi..wabarokaaatuh.. wsola tu walam.. wawa.. bi.. bi.. na.. muhaaamad.. wa..lam.. malila kawan…wa..wa..waa…dali.. ba. eh, alif, alif!”
wkwkwkwk embuh dia kayaknya mau ngajar huruf hijaiyah tapi acakadut narasinya. Namun hal itu perlu saya apresiasi juga bukan?
Demikian agenda Syahid belajar matematika hari ini.