Introduction day-12
Titik jenuh mulai tiba, sebenarnya cukup hari ke sepuluh selesai. Namun agak sayang juga karena di level pertama hingga keenam kemarin semua rutin 17 hari full.
Well, tentu saya agak bosan karena kegiatan monoton dan kurang menantang. Hampir setiap hari, anak bebas melakukan apapun, kadang saya arahkan sedikit, selebihnya ya Syahid sendiri yang rekues mau begini dan begitu.
Menulis laporan inipun sudah semacam robot, ritme udah terbentuk di awal, tinggal meneruskan. Walaupun konsistensi konten biasanya berkualitas di lima hari pertama saja, selebihnya, saya menuliskan laporan ini agak receh dan kurang berbobot. Hanya sebatas melaporkan kegiatan, eventual. Sungguh berbeda dari isi konten lima hari atau tujuh hari pertama.
Aktifitas Anak day-12
Hari ke dua belas, kami berencana mengajak Syahid pergi ke kebun binatang Ragunan. Sudah lama enggak menjelajah wisata kesana, terakhir tahun 2017 silam. Sayangnya, antara rencana dan realita hari ini enggak sejalan. Syahid masih terlelap tidur dan baru bangun agak siang, sekitar pukul 8 pagi. Perut saya juga agak bermasalah dari dini hari, sehingga batal rencana untuk pergi.
Alternatifnya sekitar pukul sepuluh, abi mengajak ke giant. Syahid juga sejak bangun minta main keluar. Biasanya tujuan utama ke giant yasmin untuk makan di foodcourt sambil nungguin Syahid bermain di zona kids depan A&W.
Sekitar setengah jam saya duduk di foodcourt, mengamati anak, karena dia ditungguin abinya didalam, saya memesan makanan sambil cek media sosial. Saya coba wapri abinya untuk mendokumentasikan momen, eh selesai bermain, ternyata abi enggak bawa ponsel, yasudahlah enggak ada foto Syahid bermain perosotan or mandi bola disana. Padahal dia berbinar-binar dan bahagia banget.
Sebelum naik keatas, abi pesan makan untuk syahid tapi anak itu enggak suka, jadi sangat sedikit yang masuk ke mulutnya. Menelisik alasannya kenapa, ternyata Syahid sudah ngetag didalam hati, minta eskrim. Okelah, akhirnya dibelikan eskrim dan dia habiskan saat itu juga.
Tiba diatas, Syahid minta naik troli, abi yang mendorong. Langkah pertama, Syahid minta nonton di layar datar TV yang dijadikan etalase di area elektronik. Syahid sangat menyukai film kartun, apalagi melihatnya di layar yang sangat lebar -menurut ukurannya. Sebab di rumah kami enggak menyediakan televisi.

Kemudian kami berputar-putar, mayoritas di hari minggu yang semangat berbelanja memang kalangan ibu-ibu. Sayangnya saya enggak berminat untuk memasukkan apapun ke keranjang.

Akhirnya abi mengajak Syahid ke area ikan, melihat ikan jumpalitan di akuarium. Fiuh, penuh bapak-bapak yang setipe dengan abi, membawa anak-anaknya melihat ikan, wkwkwk.

Abi menawarkan, “Mi mau beli apa?”
Saya menggeleng, sebab segala yang dipajang enggak menarik. Ehm, lebih tepatnya saya belum ada kebutuhan apapun.
Abi karena bete juga bertanya mau beli apa, saya jawab dengan gelengan terus, akhirnya memasukkan kacang edamame dan membujuk Syahid memasukkan buah kelengkeng. Well, lumayan ada yang masuk. Tapi, pada akhirnya semua itu dikembalikan sebabnya antrean sangat panjang dan di rumah saya kira stok buah masih berlimpah (hari sabtu dapat parsel buah dari mengisi acara gemar rapi di tangerang selatan).
Akhirnya kami pulang dengan tangan kosong, enggak jadi beli satu apapun.
Saat di parkiran, Syahid tiba-tiba minta rekues naik kereta (ini sebab janji abi dari hari sebelumnya, mau ajak Syahid ke kebun binatang naik KRL). Karena cuaca sangat panas, saya putuskan untuk pulang ke rumah dulu, istirahat, jika memungkinkan sore hari aja naik kereta dari Bojong, itung-itung memenuhi setengah janji ke Syahid dulu.
Akirnya kami pulang, tiba di rumah langsung sholat dzuhur dan istirahat. Syahid enggak mau tidur, dia asyik masak dan bermain. Syahid mengambil dua buah buku baru (dari Bunda Ary Nilandari), dia bilang, “Abi, ayo baca buku.”

Karena saya lihat abi masih sibuk membereskan dapur, saya menawarkan diri, “Baca buku sama umi yuk hid.”

Syahid bilang, “Enggak, umi udah, mau abi.” (maksudnya kalau weekday dan hari biasa udah bosan, keseringan umi, wkwkwk, jadi dia kali ini mintanya abi yang bacain). Akhirnya dia baca buku bersama abi.

Hingga akhirnya bada asar, mandi, turun hujan, enggak jadi keluar ke stasiun, saya temani Syahid tidur di kamarnya. Abi malah berbenah dan sibuk merapikan rumah, okelah, saya sendiri sungguh ngantuk sekali.
Maghrib tiba, saya terbangun, mandi dan sholat. Abi ternyata lagi ke masjid, Syahid bangun sambil mengigau. Setelah pulih beneran, saya tanya, “Hid, tadi ngomong apa? sama siapa?”
Syahid jawab, “Sama tornado, mi.”
Hah? -_- *krik krik krik, mungkin dia lagi mimpi tornado -yang akhir-akhir ini sering dia tonton videonya.
Bada isya, selesai sholat isya’ kami makan malam bersama. Sebagai ganti Syahid kecewa hari ini enggak naik kereta, abi membebaskannya nonton film kartun dari youtube (edisi weekend aja).
Demikian agenda di hari ke duabelas kami.
Semua Anak adalah Bintang
Berikut laporan untuk tabel day-12
- Umi meluangkan waktu membersamai anak (ya)
- Umi tidak mengeluarkan energi negatif di depan anak (ya)
- Umi tidak ngomel, umi sabar (ya)
- Anak mampu mengungkapkan perasaannya (ya)
- Binar mata anak memancarkan antusiasme dan keceriaan (ya)
- Abi mendukung kegiatan anak dan membantunya (ya)
- Anak bebas eksplorasi sesuai apa yang diinginkan (ya)
