Introduction
Khusus day-4 ini saya melanjutkan agenda dari kemarin saja. Karena seharian saya harus berbenah di dapur, mengeluarkan barang yang sudah enggak layak dan enggak sehat jika digunakan, seperti panci yang berkerak, teflon yang tergores dan sebagainya (intinya ini usaha untuk mewujudkan prinsip hygiene gemar rapi), ceklis berkala.
Anak saya tentu otomatis terlibat, dengan demikian dia akan belajar bagaimana melepaskan barang-barang, kemudian menyalurkannya. Khusus untuk anak, saya minta dia mengeluarkan pakaian dan celana yang sudah kekecilan untuk dibagi kepada yang membutuhkan.
Salah satu hal (dari beberapa) yang membuat saya bahagia adalah keep my stuff minimal. Karena dengan sedikit barang maka attachment saya terhadap kebendaan akan jauh berkurang dan saya bisa merasakan rasa bahagia itu (innerpeace). Dan juga memiliki waktu yang efisien untuk mengerjakan hal lain.
Apakah saya sudah bebas dan sudah minimal? Tentu belum, ini masih proses juga, tentu enggak semudah membalikkan telapak tangan untuk menuju minimal. Karena faktanya saya baru berproses serius mengurangi barang-barang per akhir tahun 2016, masih tiga tahunan. Belum decluttering hal yang lain, seperti detach myself from toxic relationship.
Kegiatan yang dilakukan (day 4)
Setelah membuat rencana belanja bersama anak di hari ketiga -yang enggak jadi belanjanya-, maka di hari keempat ini saya mengajak anak untuk merealisasikan daftar belanjaannya. Sehingga anak terlibat langsung dalam melakukan proses jual-beli. Namun, sebelum dia beranjak keluar rumah, saya minta untuk menunggu karena ada beberapa barang yang belum selesai dibereskan. Sambil menunggu, ia meminta spidol dan kertas, Syahid minta belajar dulu, menulis garis (ada beberapa lembar pola yang sudah saya cetak yang belum dia selesaikan).

Sebelum berbelanja, saya ajak dia untuk ‘bersedekah’ dari barang dan pakaian yang sudah dikeluarkan. Kami kumpulkan ke kantong-kantong dan membawanya ke rumah tetangga.

Selesai menyerahkan pakaian ke tetangga, saya ajak Syahid ke warung. Sayangnya warung langganan sedang tutup. Akhirnya pulang lagi, makan bersama di rumah. Untuk berbelanja sesuai daftar yang dituliskan, saya janjikan dilakukan setelah pukul 12.
Tepat 12.30 Syahid menagih untuk ‘jalan-jalan ke warung, berbelanja’. Akhirnya saya ajak keluar rumah lagi, sambil mampir ke rumah tetangga sebentar. Kemudian lanjut ke warung, berbelanja bersama (enggak saya dokumentasikan jadi enggak ada fotonya).
Laporan Observasi Day #4
Tanggal Observasi : Jum’at, 22 November 2019.
- Mengenalkan konsep rezeki melalui dialog, lagu atau cerita (Yes).
- Mengenalkan konsep uang sebagai nilai tukar (Yes).
- Mengajak anak membuat list budget belanja (Sudah kemarin, jd No).
- Mengarahkan anak untuk berbelanja sesuai list/kebutuhannya (Yes).
- Mengenalkan konsep uang jajan vs uang saku (No).
- Mengenalkan konsep earn money secara sederhana (No).
- Melibatkan anak dalam membuat planning (Yes).
