tiba-tiba.. aku ingat ayah…
namun ku hanya mampu terdiam
tak bisa berbuat apa-apa..
dalam anganku…
ku inginkan kehangatan, pengakuan dan berbincang renyah..
layaknya seorang ayah dan putrinya..
namun itu hanyalah ilusi
aku tak mampu dan tidak bisa seperti itu
wajahnya dan wajahku hanya terpaut ketegangan nan keras
ayah…
kapankah kau sadar..
betapa aku sangat ingin memanggilmu..
sejenak saja..
terlalu kecil aku memaknai perpisahan..
terlalu kecil aku memahami arti perceraian
“ayah, ibu” hanyalah sebuah ilusi..
20 tahun berlalu..
yang kutau hanyalah…
aku tak pernah memanggil nama itu didalam rumah..
“a-yah, i-bu”
wajahku jadi keras, kaku, beku, dingin
aku tak mampu menyambut dunia ini dengan hangat…
usaha sekeras apapun.. aku tetap saja seperti dulu..
sensitif dan sangat egois, penyendiri !!
aku berusaha keras…….!!
sayangnya…
aku hanya sanggup..
terdiam..
pasrah..
pilu..
kubawa berhari-hari, bertahun-tahun
hingga melekat syndrom..
bahwa…
setiap orang tidak ada yang menganggapku….
sebagaimana kalian, orangtuaku…
ayah..
beruntung ibunda masih bisa kutemukan..
dalam sisa kesedihan malam ketakutan..
namun aku hanya mampu terdiam..
ayah…
T_T
aku ini mirip engkau
tapi kenapa kau tak juga luluh…???
ayah..
dengan terpaksa aku
terdiam