Malam ini, sungguh saya mengantuk berat. Namun karena belum mengetik jurnal harian di sini, yang rencananya saya isi dengan bedah buku hari ini tertunda karena adanya kesehatan badan yang kurang prima. Bangun tadi badan letih lesu. Kepala terasa ada batunya, pening sekali. Baru bisa aktif pukul 10 pagi.
Hari ini saya berbagi cerita di Instagram stories. Tentang berbagai topik random yang terlintas di kepala. Ya, saya jarang mengatur konten di media sosial, sudah tak serahin dulu. Mungkin efek bertambah usia, jadi semakin ingin menyederhanakan segala suasana. Tak hanya rumah, dunia Maya pun demikian adanya.
Hari ini topik yang saya bagikan seputar :
- Home safety.
- Bean Bag.
- Cara menata barang.
- Cara menata pakaian.
- Pemikiran seputar hygiene.
By the way, kesemua itu personalized ya. Tak semua hal yang saya anggap worthed itu worth. Tergantung pengalaman dan kebutuhan aja.
Home Safety
Saya membahas beberapa hal, yaitu seputar MCB dan stop kontak. Saya akui, saya membeli peralatan instalasi listrik lebih menekankan ke faktor safety dibandingkan harga. Jika mayoritas orang menggunakan merek Broco, saya membeli di atas itu, bukan karena merek semata, melainkan sisi enviromental dan juga kualitas perangkat yang digunakan, materialnya juga berbeda. Saya menggunakan merek schneider.

Serta wawasan tentang MCB.

MCB untuk apa?

Bean bag
Kemudian seputar Bean bag. Saya gunakan untuk memerangkap clothes waste yang tak bisa diapa-apakan atau tak lagi difungsikan. Misalnya saya gunting undies (baca : celana dalam), bra, kaus kaki bolong dan segala jenis clothes yang tak bisa direcycle dan dikompos, bahan Polyester misalnya, maka saya masukkan kedalam Bean bag.

Dan muncul beberapa pertanyaan.

Saran saya bagi yang tidak bisa beli Bean bag, atau isiannya masih sedikit, bisa gunakan sarung bantal. Atau jadi usiabantal duduk.
Jika jumlahnya banyak, gunakan Bean bag. Bisa jahit sendiri, bisa beli. Saran saya pilih cover bahan suede.
Plusnya menjahit sendiri, bisa customized. Tapi perlu waktu dan tenaganya. Jika lebih ingin simple, bisa beli covernya aja (biasanya plus linernya atau dalaman Bean bag). Beli jika benar butuh ya. Bukan ikutin tren semata.

Cara menata barang
karena saya baru pindahan, saya menata seluruh area dalam rumah. Suami saya menata bagian luar. Kami memegang prinsip yang tak digunakan maka singkirkan. Jadi, ya saya lebih condong ke minimalism.

Tips, untuk buku yang dipinjam, pisahkan.

Barang sangat sedikit, jadi tak terlalu banyak penataan. Selengkapnya ada di Instagram saya, highlight ‘ORGANIZING’.

Cara menata baju
Pun dengan baju, saya dan suami hanya menggunakan 1 lemari plastik untuk berdua.

Sementara anak saya menggunakan laci rovega putih, include semua peralatan lain. Seperti selimut, sprei, handuk dan alat shalat.

Pemikiran seputar hygiene
Karena saya orangnya pemikir, faktor hygiene pun saya konsep di rumah dalam hal detil. Termasuk pakaian anak dan suami. Termasuk saya.
Jika ada pakaian yang tak layak, yang sempit, tak menyerap keringat dengan baik, saya discarded. Ganti yang baru dengan kualitas yang bagus.
Khusus underwear, saya ganti 6 bulan sekali. Karena tingkat daya serap kain sudah tam sehygienis awal. Kemarin lusa, saya belikan anak undies baru dan juga semua anggota rumah.
Alhamdulillah saya lebih bersyukur dengan kondisi saat ini. Saya lebih self care, masa bodo dengan pendapat orang yang tak mengenal saya secara personal. Jika terkait personal, saya tak ambil pusing lagi. Karena kini prinsipnya lebih ke kesederhanaan dan berkesadaran. Saya tak ingin diperbudak manusia dan dunia.
Bonus syukur
Alhamdulillah hari ini saya dapat kabar bahwa menang lomba tulisan. Alhamdulillah. Tak menyangka. Niatnya saya meramaikan saja di milad IP Bandung. Barakallah…
Alhamdulillah.

Alhamdulillah 💕
Saya sadar bahwa saya telah berubah. Merasa lebih ringan sekarang. Karena hidup dalam kesederhanaan jauh lebih memudahkan.
Ini salah satu efek saya ikut kelas simple families & mental unload. 🤗❤️ Lebih mindful.
Alhamdulillah.