2. BUNDA CEKATAN INSTITUT IBU PROFESIONAL

Jurnal Pekan 2 – Kelas Telur-Telur (Telur Merah) Bunda Cekatan batch 2

Masuk pekan ke-2. Telur merah. Melacak keterampilan diri.

Sejujurnya, mulai terasa bingungnya ini. Bukan karena penjelasannya, melainkan saya sendiri yang harus melakukan perjalanan ke dalam diri (untuk ke sekian kalinya) dalam menentukan pilihan-pilihan yang akan saya torehkan ke dalam jurnal telur merah.

Saya pun mulai membuka kembali, mencoba refresh jurnal telur hijau yang sudah saya revisi pekan lalu, saya bawa kemari, sebagai bahan untuk mengawali pengerjaan jurnal telur merah.

Dari LIMA aktifitas yang sudah saya tetapkan dari seluruh pilihan kuadran suka dan bisa itu, saya mengambil kesimpulan bahwa yang akan saya asah dan kuatkan pada kelas bunda cekatan ini hanya SATU aktifitas. Yaitu : menerbitkan buku.

Mengapa menjatuhkan satu pilihan aktifitas yang bisa dan disuka kepada ‘menerbitkan buku’?

Sebagaimana yang Magika dan Kunang-kunang sampaikan di sesi lacak keterampilan pekan ini bahwa syarat khusus untuk menentukan keterampilan apa saja yang akan dipelajari dan difokuskan nanti, yaitu aktifitas itu memenuhi kriteria :

  1. Meningkatkan rasa bahagia.
  2. Meningkatkan keterampilan hidup.
  3. Meningkatkan kesejahteraan hidup.

Dari lima aktifitas yang saya suka dan bisa, menurut saya, yang memenuhi ketiganya adalah menerbitkan buku. Sebab saya bisa optimum dalam merasakan rasa bahagia, saya juga menjadi terus semangat belajar dan aktifitas tersebut bisa menjadi sumber penghasilan.

Kemampuan menulis naskah dan buku bisa diterbitkan di penerbit mayor maupun indie, saya geluti dari tahun 2018 dan buku saya beberapa best seller. Ada yang terjual lebih dari lima ribu eksemplar dalam kurun waktu yang singkat dan masih langgeng sampai saat ini. Achievement ini ingin saya kuatkan dan naikkan lagi.

Selain hal di atas, dalam menentukan 1 fokus ini, saya diskusikan dengan suami melalui diagram venn yang saya buat. Sehingga terkait ‘ridho suami’ sudah clear dari awal dan suami mendukung penuh.

Saat membuat diagram tersebut, saya menanyakan beberapa hal dan meminta feedback pada suami, hal apa saja yang perlu saya pilih dan lakukan ke depan agar selaras dengan apa yang dia kerjakan juga. Dalam pebuatan diagram venn, saya membaginya kedalam 3 komponen :

  1. What the family needs (dalam hal ini apa yang dibutuhkan oleh keluarga, khususnya anak dan suami).
  2. What you love (hal-hal yang saya gemari atau suka sekali).
  3. What you’re good at (hal-hal yang paling saya mampu dan bisa, atau suatu keterampilan yang jika saya lakukan hasilnya memuaskan).

Dari ketiga komponen itu, saya isi dengan menggunakan sebaran 5 aktifitas dari kuadran suka dan bisa. Dan irisan utama (di tengah) adalah menerbitkan buku.

Setelah fixed dalam memproses melacak kekuatan pada telur hijau, kini saatnya saya melakukan observasi lanjutan. Tujuannya untuk menemukan keterampilan yang saya butuhkan dan mendukung aktifitas yang sudah saya pilih tersebut.

Pada tugas kali ini, saya urutkan alur pembahasannya sebagai berikut :

  1. Temukan Terampilmu
    Melacak Keterampilan dari aktifitas yang dipilih, sebagai individu, istri dan ibu melalui kuadran penting-mendesak.
  2. [Refleksi] Temukan Hambatan dan Dampaknya
    Mengamati dampak atau hambatan yang mengiringi keterampilan yang ada pada kuadran penting-mendesak.
  3. Tentukan Telur Merahmu
    Memilih keterampilan (maksimal 5 keterampilan dari uraian kuadran penting-mendesak) yang akan dijadikan pijakan untuk proses belajar di bunda cekatan.

Okay, are you ready? ((Yes! I’m ready))

Okay, Nik! Let’s do this!

Temukan Terampilmu

Saya mulai menguraikan keterampilan diri dalam kuadran penting-mendesak, yang saya bagi ke dalam 3 peran : sebagai individu, istri dan ibu.

Sebagai Individu

Sebagai individu, saya merasa membutuhkan keterampilan berikut :

  • Penting – Mendesak : tahsin, memasak, baca cepat, keterampilan menulis fiksi, manajemen waktu dan meditasi.
  • Penting – Tidak Mendesak : personal care, financial planning, marketing, public speaking.
  • Tidak Penting – Mendesak : Blogging (karena saya gunakan setiap hari untuk setor KLIP).
  • Tidak Penting – Tidak Mendesak : Design, Web Builder.

Sebagai Istri

Sebagai seorang istri, saya merasa membutuhkan keterampilan berikut :

  • Penting – Mendesak : menata waktu, membuat buku dengan suami, memasak.
  • Penting – Tidak Mendesak : business plan, portofolio, public speaking.
  • Tidak Penting – Mendesak : Social Dilemma (karena saya jarang keluar rumah, malah aktif di sosmed, perlu puasa sosmed jadinya dan ini juga perlu dilatih agar tidak kecanduan sosmed dan lebih intens dengan suami).
  • Tidak Penting – Tidak Mendesak : Belajar bahasa sunda.

Sebagai Ibu

Sebagai seorang ibu, saya merasa membutuhkan keterampilan berikut :

  • Penting – Mendesak : gadget time, timetable, memasak.
  • Penting – Tidak Mendesak : nutrition, pretend play, read aloud.
  • Tidak Penting – Mendesak : keterampilan membuat laporan BDR (tugas anak).
  • Tidak Penting – Tidak Mendesak : travelling management.

Setelah menelusuri kuadran di atas, saya melanjutkan untuk meletakkan ke dalam telur merah. Namun, saya perlu refleksi terlebih dahulu.

**wait, jeda sejenak. pembahasan ke bawah bakal panjang nih.**

[Refleksi] Temukan Hambatan dan Dampaknya

Saya menyadari, target buku terbit tahun 2020 lalu tertunda (hampir separuh target) bukan karena pandemi semata, melainkan karena saya kurang disiplin menulis dan meremehkan deadline. Oleh karena itu, saya ingin memperbaikinya tahun 2021 ini. Setidaknya ada 4 naskah judul buku yang harus saya selesaikan.

Menerbitkan buku bukan berarti saya lepas dari tanggung jawab sebagai seorang istri dan ibu. Justru saya harus belajar cekatan di sini, saya ingin membuktikan pada diri, suami dan anak bahwa saya bisa bahagia dan terampil serta mendapat achievement tanpa perlu mengorbankan satu lain hal atau kewajiban.

Hal utama yang paling saya rasakan setiap hari adalah ketidakmampuan saya dalam mengelola waktu. Dan ada kendala terberat selama ini yaitu gadget. Saya berusaha untuk menaati dan mencari akar masalahnya. Saya tulis masalahnya disini dan disini. Oleh karena itu, saya merasa perlu mengatur waktu lagi.

Selebihnya berkaitan dengan keterampilan yang menunjang aktifitas kepenulisan saya. Semoga ada solusinya nanti (walau sudah mulai saya cicil ini).

Tentukan Telur Merahmu

Dari kuadran penting-mendesak, sebagai individu, istri dan ibu, saya tulis sbb :

  • Sebagai individu : tahsin, memasak, baca cepat, keterampilan menulis fiksi, manajemen waktu dan meditasi.
  • Sebagai istri : menata waktu, membuat buku dengan suami, memasak.
  • Sebagai Ibu : gadget time, timetable, memasak.

Dan irisannya ada pada tulisan yang saya bold. Dari yang saya bold itu, ternyata skill atau keterampilan yang saya butuhkan ada dua yaitu manajemen waktu dan keterampilan menulis buku.

Manajemen Waktu

Ini adalah akar dari seluruh aktifitas agar efektif dan efisien, mengatur waktu membutuhkan skills dan jam terbang tinggi. Oleh sebab itu, saya meletakkan manajemen waktu dalam telur merah saya.

Keterampilan Menulis Buku

Beririsan dengan project buku yang mangkrak dan beberapa hutang yang belum saya tunaikan (hutang naskah buku) maka keterampilan menulis buku adalah skills yang perlu saya pelajari lagi dan praktikkan.

Demikianlah jurnal telur merah saya buat, tak sabar rasanya menunggu telur selanjutnya saya isi lagi. Bismillah, I’m so excited!

Sampai jumpa di next journal 🙂

Nikmah di Bogor. 20 Januari 2021.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *