2. BUNDA CEKATAN INSTITUT IBU PROFESIONAL

Jurnal Tahap Kupu-kupu Pekan 7

Merayakan kemajuan!

Ya, pekan ini mulai melakukan selebrasi kecil-kecilan, walaupun saya sudah mengakhiri sesi tatap muka di pekan ke-6 lalu (efek isolasi mandiri). Saya tetap akan menuliskan jurnal ini dengan sendirinya. Sebab kondisi saya terkini, meskipun sudah di ujung waktu isoman, masih saja sedikit pusing dan belum fit total. Ditambah saya belum lega karena menunggu hari ke-15, lusa, untuk melakukan tes terakhir, PCR. Semoga hasilnya negatif. Konon, meskipun negatif, badan akan tetap membutuhkan adaptasi kembali. Virus covid bisa jadi Dorman, namun ia tak akan membiarkan tubuh yang diserang akan kembali 100% sedia kala. Beberapa pengalaman saudara dan teman, merasakan hal demikian. Masih mudah lelah dan capai meskipun covidnya menyerang tahun lalu. Bahkan beberapa diserang 2 kali, meski sudah divaksin lengkap. Wallahu’alam.

Pekan ini, saya hendak fokus memberikan apresiasi kepada mentor dan mentee. Saya tuangkan dalam jurnal Bagan berikut.

Untuk Mentor

Saya bersyukur kepada Allah SWT yang telah mempertemukan serta menghadirkan mentor yang sabar dan fully supported di program ini. Banyak hal yang sudah saya anggap tercapai, karena segalanya sudah diberikan kepada saya, tinggal optimasi di pekan terakhir serta mengejar berbagai ketertinggalan saya pada materi yang ada. Mentor saya, mbak Kamilah juga telah berkenan berbagi pengalaman serta wawasan yang beliau memang mahir di sana, sepanjang program berjalan.

Kendala yang saya rasakan justru hadir dari dalam diri saya sendiri yang cukup lama berprogres. Terutama sejak pekan ke-6 dimana saya harus isolasi mandiri. Segala fokus saya berubah total, efek dari satu rumah positif covid-19. Pekan ke-7 kini pun, kami masih perlu menunggu proses isoman selesai serta menunggu jadwal PCR di hari ke-15 nanti.

Terima kasih Mentor, tidak hanya mendukung sepanjang program berjalan. Namun di masa-masa sulit saya, mentor juga memberikan supportnya pada keluarga terutama anak saya. Untuk kedua kalinya, saya dikirimin paket mainan untuk anak di rumah yang digunakan sepanjang isolasi mandiri. Semoga amal jariyah dan kebaikannya diberikan balasan terbaik oleh Allah SWT. Sebaik-baik pemberi balasan hanyalah Allah. Jazakillahukhairan katsiran.

Untuk Mentee

Sepanjang program mentorship berlangsung, saya bersyukur mendampingi dua mentee yang kooperatif. Keduanya mandiri dan komunikatif selama program saya susun, yakni pekan 1-6. Di pekan ini saya sampaikan lalu, bahwa pekan 7-8 adalah fase tak ada sesi berbagi lagi dari saya.

Sepanjang program berjalan, saya ubah pola komunikasi dari chat FB, menuju WhatsApp, kembali ke FB, keduanya mengikuti dengan baik. Setiap ada kendala selalu disampaikan dan selalu setor progressnya walaupun saya tak pernah meminta. Saya bersyukur mengenal keduanya karena dua-duanya memiliki potensi yang bagus untuk terus maju berkarya. Tetap semangat ya para mentee, walau program mentorshipnya sudah selesai.

Kondisi Saya

Jika digambarkan melalui ilustrasi kupu-kupu, saya merupakan kupu-kupu hijau yang sedang berjuang untuk sembuh dari covid-19. Sengaja tidak saya warnai sesuai template karena saya tak tahu caranya bagaimana di canva 😅 sehingga saya tempelkan saja kupu-kupu ini.

Sengaja saya memilih warna kupu-kupu dengan dominasi warna hijau, selain itu merupakan warna favorit, hijau memang sesuai dengan kondisi saya. Yakni healing.

Arti warna hijau bagi saya, ia mampu menurunkan stres, melambangkan penyembuhan, hingga mendorong perasaan empati. Dalam psikologi warna, hijau kerap digunakan untuk membantu seseorang yang berada dalam situasi tertekan agar lebih mampu menyeimbangkan dan menenangkan emosinya.

Sejak pekan ke-6 lalu, saya memang dalam kondisi terpuruk. Gejala covid-19 yang menyerang di kala kondisi saya sedang hamil, sungguh tidak mudah. Itulah kenapa saya merasakan benar dua pekan untuk fokus sembuh. Saya benar-benar JOMO, sampai Un-install banyak aplikasi dan mengabaikan ponsel sepanjang dua pekan, sungguh melatih fokus dan terasa mindfulnessnya. Saya rasa, jawaban atas praktik pengurangan distraksi, saya lakukan betul-betul di tahap kupu-kupu pekan 6-7 ini.

Warna hitam di badan kupu-kupu memang warna favorit saya, ia mempunyai arti yang melambangkan keanggunan (elegance), kemakmuran (wealth) dan kecanggihan (sopiscated), juga merupakan warna yang independent dan penuh misteri.

Filosofi warna hitam menurut psikologi warna, juga mengandung makna positif diantaranya:
1. Mencerminkan keberanian.
2. Pusat perhatian.
3. Ketenangan dan dominasi.
4. Kekuatan dan keteguhan hati.
5. Lebih menyukai yang alami daripada yang palsu.

Saya menyadari bahwa warna hitam memang melekat di diri saya sejak kecil. Saya kurang menyukai warna ngejreng atau terang benderang seperti yang bercorak cerah. Namun pada badan kupu-kupu, saya torehkan warna oranye dan merah sebagai lambang semangat dan ada secercah gairah menyelesaikan program di tahap kupu-kupu cekatan.

Selain itu, dalam suasana Dzulhijjah juga, hitam bagi saya sangat berkesan juga. Ia menjadi penutup kiswah Ka’bah di Mekkah. Seolah warna hitam merupakan peneduh untuk jiwa yang merindukan tanah suci al-haramain.

Demikian jurnal pekan ke-7 ini saya buat. Semoga pekan depan kondisi kita lebih fit dan semangat, sehat serta semakin berdaya. Aamiin.

Tinggalkan Balasan