3. BUNDA PRODUKTIF INSTITUT IBU PROFESIONAL

Jurnal Zona E Bagian 1 (Easy, Excellent, Enjoy, Earn)

Sebelum mengisi jurnal khusus zona E (atau 4E) ini, saya ingin menyetorkan jurnal ‘self evaluation’ habit sepekan yang sudah saya jalani. Karena habit pertama sudah selesai, membuat modul, tinggal penyempurnaan saja (layouting dll), maka saya membangun habit baru untuk mendukung kegiatan di project passion yang semakin dekat (dan tentu dinanti-nanti). Jurnal zona E cukup panjang, ada 8 pembahasan berikut ini :

  1. Self Evaluation Habit 1 pekan lalu (8-15 November 2021).
  2. Identity & Outcome Based Habits.
  3. Habit to Nation.
  4. Check-in dan Ice Breaker Cohousing zona 4E.
  5. Roadmap Personal.
  6. Roadmap Project Passion : Brainstorming 4E.
  7. Roadmap Project Passion : 4E to Nation.
  8. Huddle.

Self Evaluation (8-15 November 2021)

Sepekan berlalu, saya mulai buntu. Karena sudah membuat slide presentasi, sudah menyelesaikan raw modul untuk project passion (kelas kepenulisan). jadinya mentok, saya putuskan untuk membuat kebiasaan mereview ulang materi. Namun, kalau dirunutkan, rasanya cukup berat di pekan ini. Apalagi kondisi saya semakin kepayahan karena sudah masuk usia kehamilan 8 bulan (trimester 3). Tidak bisa duduk terlalu lama atau lelah berlebihan.

Tanggal 8 seperti biasa, rapat cohousing menggunakan google meet. Hal yang paling melelahkan dari sekian hal di cohousing adalah rapat. Karena saya terbiasa dengan keheningan, mengerjakan sendiri, mandiri, namun saat melebur berbagai hal dan warna, prinsip wabi-sabi pun saya terapkan sebagai boundary saya. Berdamai dengan ketidaksempurnaan.

Tanggal 9, selasa. Saya lelah karena seharian ngezoom (baca : zoom meeting). Walau virtual, bagi orang introvert, itu tetap ‘menguras’ energi. Saya scrolling biasa saja ke grup, tidak terlalu memperhatikan detil.

Tanggal 10, rabu pagi, saya baru ngeuh ada tugas mendadak dari hexagon city. Untuk keperluan hexanews. Pagi setelah menyiapkan anak yang hendak berangkat ke sekolah, saya mulai membahas itu di grup. Dan semuanya gercep. Saya berharap pukul 11 sudah selesai karena saya juga perlu istirahat (mengedit podcast). Namun, ternyata molor karena beberapa hal. Pengen teriak dan menangis rasanya. Akhirnya saya menarik diri, itulah boundary yang bisa saya lakukan. Benar-benar super melelahkan, ditambah ketika hasilnya tidak sesuai ekspektasi. Ibarat ingin inisiatif (sesuai karakter yang saya bangun) ternyata hancur berkeping-keping dalam sekejap masa. Saya pun memilih untuk break, jeda.

Tanggal 11 saya tak membuka grup Selasar Aksara sama sekali, banyak yang saya urus selain di kelas ini. Beberapa kelas dan hal lain menguras energi saya, kondisi perut juga sudah mulai kontraksi sana-sini. Tak mudah menjalani perkuliahan, amanah di beberapa tempat, beberapa kelas yang saya ikuti dalam kondisi hamil. Di hari itu, saya memilih untuk refreshing, menyimak marketplace 11-11 walau tidak membeli apa-apa.

Tanggal 12 saya mulai memegang kendali untuk mereview modul yang telah saya buat lagi. Hingga sampai akhir pekan, mood booster dari beberapa komunitas, mentor, hingga teman-teman terbaik dan terdekat saya datang berduyun-duyun melalui pesan whatsapp. Energi itu kembali hadir dan habit mereview masih terus saya lakukan di kala badan siap.

Momen paling menyenangkan ada di tanggal 13-14. Rezeki banget di bidang kepenulisan. Dan akhirnya, semangat untuk asistensi lagi ke editor dan penerbit mulai terang membentang. Intinya, project passion itu saya jadikan tempat mengasah diri untuk bersosial saja. Di sisi lain, saya juga perlu batasan untuk hal-hal tertentu, terutama karena saya juga tidak terlalu mengenali karakter tetangga di cohousing selasar aksara. Mungkin akan banyak persepsi yang lain karena memang tidak dekat. Perjalanan masih jauh, habit ini pun saya bangun hanya untuk saya fokuskan pada project passion bersama. Semoga saja ke depannya lebih mudah. Amin!

Identity & Outcome Based Habit

Materi yang disampaikan Bu Septi ini pernah saya baca di buku Atomic Habits. Adapun untuk bukunya, baru saya review di post blog sebelumnya.

Kunci untuk membangun kebiasaan yang bertahan lama, perlu fokus pada penciptaan identitas baru terlebih dahulu. Perilaku saat ini hanyalah cerminan dari identitas saat ini. Apa yang kita lakukan sekarang adalah cerminan dari apa yang telah kita yakini (baik secara sadar atau tidak sadar).

Untuk mengubah perilaku (bahkan sekelas pola pikir) untuk selamanya, kita harus mulai mempercayai hal-hal baru tentang diri sendiri. Dari sinilah kita perlu membangun kebiasaan berbasis identitas.

Bagi saya, baik ‘identity’ maupun ‘outcome’ based habit, keduanya saling terkait. Walaupun si ‘outcome’ itu juga pasti jadi salah satu opsi motivasi, misalnya untuk saya, membuat target menulis dan target buku diterbitkan (birth date) sekian judul di tahun sekian. Namun jika disuruh memilih, saya lebih condong ke ‘identity’ alih-alih ‘outcome’.

https://jamesclear.com/identity-based-habits

Sebagaimana yang dijelaskan pada buku karya James Clear bahwa inetitas diri kita seperti kulit bawang. Ada beberapa lapisan, perlu dikupas satu per satu. Artinya, tidak ada yang langsung ‘kelihatan hasilnya’ atau tampak sekejap. Perlu menetapkan hasil sebelum memulai, serta perlu berproses untuk masuk kedalam diri. Selapis inti identitas didapat dari kedua hal fokus itu : ingin dikenal sebagai apa dan prosesnya bagaimana.

Identity Based Habits yang saya bangun, sudah saya tuliskan secara privasi di jurnal harian (tidak untuk dikonsumsi publik). Adapun jika dikaitkan dengan project passion, saya ingin membangun identitas sebagai penulis non-fiksi populer yang mana sejak awal memang itu yang saya geluti dan tekuni. Namun, saya tetap belajar dan praktik juga untuk genre lain (baca : fiksi) dengan tujuan untuk melemaskan otot tangan fiksi juga. Sehingga, pemikiran yang saya bangun di sini bukanlah fixed mindset, atau pemikiran kaku, melainkan growth mindset. Saya ingin seperti mentor saya, yang luwes, maestro yang gemar belajar dan selalu menghasilkan karya yang mengikat dan memikat, Dee Lestari.

Habit to Nation

Di pekan kedua habit (pasca 1-7 November, lanjut 8-15 Desember), saya mengubah -lebih tepatnya memodifikasi- lanjutan habit to nation yang awalnya saya gunakan untuk menulis modul, kini saya luangkan waktu untuk mereview modul saya.

Modul yang saya tulis pada genre kepenulisan non-fiksi sejatinya lebih mendominasi pengalaman pribadi. Namun, perlu saya tambahkan beberapa hal yang berkaitan dengan pengetahuan umum dari beberapa sumber yang ada di rumah dan media.

Maka, roadmap untuk habit to nation pekan ke-2 seperti ini :

Hal apa saja yang hendak saya kerjakan ke depan?
Tentu isinya beberapa persiapan kelas di bulan Desember sekaligus kewaspadaan saya karena menjelang HPL (hari perkiraan lahiran). Semoga terkejar.

Adapun timeline projects, sudah saya catat seperti yang disampaikan cohousing leader, di grup. Untuk patokan waktunya :

  1. Kelas Launching: 2 Desember 2021, pukul 10.00 WHP.
  2. Kelas Non Fiksi: Pekan II Desember 2021 – Pekan II Januari 2022.
  3. Kelas Fiksi: Pekan II Januari 2021 – Pekan I Februari 2021
  4. Kelas Refleksi: Pekan II Februari 2021

Sebagai antisipasi (jika saya lahiran di saat kelas non-fiksi berlangsung), saya menyiapkan beberapa video penjelasan materi dari modul yang saya buat. Rencana saya selesaikan di pekan ini supaya tak ada tanggungan. Selain itu, proses layouting juga perlu saya kerjakan untuk modul yang sudah saya tuliskan (raw modul, format dokumen) sebelumnya. Intinya, masih perlu review secara mendalam.

Check-in dan Ice Breaker Zona 4E

Sama seperti zona H sebelumnya, di zona baru ini, Zona E, kami melakukan check in menggunakan google form. Kemudian saya bingkai dan publikasikan menggunakan grafis, supaya tidak pegal yang membaca post blog ini. Isian berdasar nomor urut yang submit check-in (dari atas ke bawah). Beberapa ada yang memakan 2 frame karena cukup panjang narasinya.

ini saya, singkat padat saja, pas ngisi lagi un-well.
wkwkwkwk, yang pernah hamil pasti paham.
Mba Raida, partner utama di sekretaris. Karena saya hamil, jadi bersyukur banget dengan bantuannya. gercep merapikan file (juga dengan teman2 lainnya).
Bu Leader yang super rajin dan sabar nih.
Mba Lita ini sama dengan saya, nggak ada waktu buat tengok kiri-kanan, karena prioritas lain juga selalu menantikan.
Mba Nisa ini jagonya copywriting dan selalu solutif di setiap sesi.
Ada yang missing di sini, hehehe, FYI, mbak Meti yang ditulis mbak Erna adalah leader gugus impian, alias leader klaster. Tapi kami tidak satu co-housing dengan mbak Meti.

Roadmap Personal 4E

Dalam poin ini, saya isi ‘realistis’ saja, tidak terlalu panjang dan bertele-tele sebagaimana narasi sebelumnya.

Aktifitas yang ada tidak (atau belum) berkaitan dengan earn (menghasilkan uang atau menjadi pendapatan). Mungkin suatu saat nanti, wallahu’alam.

EARN = –

EASY

Aktivitas yang menurut saya mudah di hexagon city adalah menyimak materi sebab langsung bisa saya akses dari ponsel (walau membuka melalui browser- tidak menggunakan aplikasi facebook). Adapun untuk project passion, bagi saya mudah membuat modul dan presentasi. Keduanya itu pula yang menjadi prioritas saya.

EXCELLENT

Hal yang menurut saya unggul (gak tau ya bener atau nggak, ini sungguh personal penilaiannya) sejak dulu mengikuti perkuliahan di Institut Ibu Profesional adalah pengerjaan tugas. Dalam hal ini, jurnal. Sebenarnya lebih bisa dikaitkan dengan sifat perfeksionis dan juga kedisiplinan saya semata. Entah isinya ini unggul atau tidak, hanya pembaca atau orang lain yang bisa menilai. Penilaian orang tidak ada di dalam ranah pikiran saya, biarlah penilaian itu seperti apa terpenting saya meyakini bahwa dalam pengerjaan tugas, saya bisa dibilang excellent (kalau dulu, sering dapat badge outstanding performance dan jadi mahasiswi teladan di bunsay dan jurnal pilihan Magika di kelas buncek).

ENJOY

Adapun untuk enjoy, saya cukup menikmati menjadi warga hexagonia dan diskusi dengan teman-teman cohousing selasar aksara. Walau di satu sisi, setelah berdiskusi, biasanya energi saya ‘habis’.

Roadmap Project Passion : Brainstorming 4E

Pekerjaan dari jurnal yang cukup hectic ini terkait dengan project passion. Kondisi hamil sudah engap (sulit napas) ditambah pikiran juga yang engap saat baca banyaknya pesan (kalau lagi baca grup CH). Tapi alhamdulillah, teman-teman selalu gercep dan siap sedia. Walau saya belum mengenali satu per satu dari personal mereka, tapi saya selalu kagum dengan respons baiknya.

Setelah berdiskusi panjang, roadmap ini dibuat oleh Mbak Isti.

kesimpulan bersama sebagai berikut :

  • Action 1 = Diskusi rutin project passion dan materi perkuliahan (bintang 2).
  • Action 2 = Editing modul dan persiapan presentasi (bintang 3).
  • Action 3 = Perencanaan publikasi, marketing, dan pembukaan pendaftaran kelas (bintang 1)

Aktifitas yang dibutuhkan (keterampilan yang menunjang PP) adalah pelatihan broadcasting teknis dan public speaking.

Roadmap Project Passion : 4E to Nation

Seperti habit to nation, kali ini 4E to nation kami bagi kedalam 3 topik untuk 3 aksi di atas.

  • Action 1 = Diskusi rutin project passion dan materi perkuliahan : Nisa, Shinta, Raida.
  • Action 2 = Editing modul dan persiapan presentasi : Ari, Isti, Nikmah.
  • Action 3 = Perencanaan publikasi, marketing, dan pembukaan pendaftaran kelas : Erna, Eva, Lita.

Disain roadmap dibuat oleh mbak Ari.

Huddle

Alias jeda sejenak, berkumpul untuk merencanakan strategi ke depan. Sebenarnya setiap meeting di hari senin, semua juga ada ‘huddle’ atau ‘tosss dulu aaaah’ di masing-masing anggota cohousing. Namun, kali ini, saya jawab secara pribadi saja, adapun jika nanti jadi pembahasan, bisa saya sisipkan di sini. Kenapa demikian? Karena di cohousing lagi sibuk membahas project passion. Dan menurut saya, untuk huddle, sepertinya sudah sesuai (termanifestasi nyata) dengan aksi yang telah dilakukan oleh teman-teman co-housing selama ini.

source images : https://spirithr.com/wp-content/uploads/2019/02/shutterstock_748719859.jpg

Pertanyaan untuk huddle dari Bu Septi.

  1. Apa yang sudah sukses ?
    Jawab : Menurut saya, selasar aksara sukses mengerjakan jurnal tepat waktu dan tidak ada yang skip, tidak ada yang mundur, serta selalu saling menghargai satu sama lain.
  2. Kenapa bisa sukses?
    Jawab : kalau menurut saya, kemungkinan besar karena satu passion. Semuanya gemar menulis.
  3. Berikutnya ingin sukses apa lagi?
    Jawab : ingin lancar dan berhasil melaksanakan project passion sesuai timeline.
  4. Apa yang perlu diperbaiki?
    Jawab : sudah cukup bagus, mungkin jika ada kendala komunikasi, bisa CnC dulu ya daripada praduga atau melibatkan persepsi kepala masing-masing. Karena bahasa tulis di chat tergantung kondisi kepala saat membacanya. CMIW.

Lalu, bagaimana jawaban teman-teman saya?

Setelah diskusi hari Kamis, tertera beberapa pernyataan terkait ‘sudah sukses apa dan seterusnya.’

  1. Raida : Suksesnya >> Ngumpul jurnal awal waktu dan dapat penghargaan untuk Selasar Aksara.
  2. Lita :
    >>Sukses sudah bertahan hingga detik ini.. krn ini perjuangan besar yang harus diapresiasi.
    >>Kenapa bs sukses? Karena bertemu dengan teman-teman yang saling menguatkan dan berbagi peran. Gak ada saling menjatuhkan apalagi saling sindir menyindir. 😁🙈
    >> Ingin sukses hingga tahap akhir dengan PP yang berjalan sesuai harapan.
    >> Yg perlu diperbaiki?
    motivasi
    jadwal mengerjakan tugas
    disiplin
  3. Shinta :
    >>Apa yang sudah sukses?
    Sukses menyelesaikan milestone 1 (Modul dan persiapan kelas)
    >> Kenapa kemarin bisa sukses?
    Komitmen teman2 ch untuk berkontribusi dan menjalankan tugas sesuai perannya
    >> Berikutnya kita ingin sukses apa lagi?
    Sukses melaksanakan project Kelas Menulis
    >> Apa yang perlu kita perbaiki?
    -Manajemen waktu terkait project dan perkuliahan.
    -Komunikasi dengan jajaran walikota dan city leader terkait aktivitas dan fasilitas kota.
  4. Ari :
    >>Mengerjakan tantangan sesuai deadline.
    >> Fokus.
    >> Sukses menata hati dan pikiran.
    >> Seringlah untuk me time dan saat me time tutup semua wag yang ada.
  5. Isti
    ✓Menurut saya kekompakan kita untuk saling memahami, untuk memberi jeda dan untuk memberi jalan itu sebuah kesuksesan sebuah tim. Dan itu tidak akan terjadi bila anggotanya bukan kita, dan leadernya mbak @Roshinta Dewi BunPro 2 ❤️❤️
    ✓karena kita menjaga kesadaran kita untuk tetap ingat tujuan.
    ✓ menyelesaikan tujuan
    ✓ yg perlu diperbaiki adalah perlunya sesekali kita ada waktu rileksasi spt hari ini, jadi bikin kita bernafas sesaat. Karena menikmati proses pun penting..

Demikian jurnal untuk pekan Zona E ini.

Semoga PP yang dijalankan lancar dan membawa keberkahan.

Bibliografi

  1. Materi Kelas Bunda Produktif Batch 2.
  2. Buku Atomic Habit James Clear.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *