Malam ini sambil cek ricek beberapa arsip jualan, reseller dan juga beberapa kurikulum (di Rumah Qur’an, PAUD dan konMari) kutemukan sebuah memori di tahun 2009-2013 silam, dimana aku masih aktif ber-organisasi di kampus.
Langsung search memori itu dan akhirnya aku buka kembali wordpress ini. Kutemukan 3 link yang menceritakan diri ketika di BEM fakultas kala itu *aiiih jadi kangen 😀 > disini, yang ini ladies, dan kita.
Aku tarik kesimpulan : Waktu berlalu bagaikan anak panah lepas dari busurnya. Sangat cepat sekali berlalu.
Pengkaderan mental dan soft skills itulah yang paling berpengaruh, kuliah bukan karena wawasan dan ijazahnya semata melainkan disinilah aku dibentuk bagaimana cara berpikir, bersikap, logis, ilmiah, tertata, runut, mengenal mana hipotesa-sintesa dan intelektualitas itu tersemat. Ya, aku bersyukur bisa mendapatkannya. Karena hanya sebagian kecil remaja di Indonesia lulusan SMA yang bisa mencapai pendidikan tinggi, hanya 7,2% saja. Sangat kecil. Walaupun orangtua mampu secara materi, belum tentu anak mau. Seperti kisah temanku yang kaya raya yang akhirnya tidak mau kuliah.
Ngulik beberapa file, salah satunya saat memandu LKMM. Kutemukan sesuatu yang tentang sebuah karakter. Dulu sanat sederhana simulasinya saat aku masih kuliah yakni hanya ada 4 kuadran : sanguin, koleris, melankolis dan plegmatis. Ternyata karakter itu lebih banyak lagi macamnya saat aku selesai test talents maping.
Karakter adalah sebuah gaya, sifat, ciri, maupun karakteristik yang dimiliki seseorang yang berasal dari pembentukan atupun tempaan yang didapatkannya melalui lingkungan yang ada di sekitar.
Disini aku tidak sekali-dua kali menemukan karakter yang ‘aneh, anomali’ yakni melankolis tapi koleris. Dia mengaku suka mengatur orang tapi dia cukup baperan juga. Dan dia adalah sahabat dekatku waktu itu. Aku baru menyadari dia memiliki karakter anomali itu setelah aku lulus kuliah, paraaah. Dan masalah itu muncul tanpa sebab.
Dimana suatu hari tanpa sebab yang jelas tiba-tiba dia menjauhiku dan menyalahkanku tanpa aku tahu sebabnya bahkan kuminta alasannyapun dia tidak menjawab. Please deh aku bukan paranormal yang bisa menebak-nebak. Walaupun pada akhirnya dia menghilang bagai ditelan bumi hingga kini, aku tidak masalah. Sebab saat itu aku berusaha menjadi ksatria dimana aku tidak tahu apa salahku tapi justru aku yang meminta maaf ke dia, walaupun dia tidak membalas lagi, selamanya. *aku mengingatnya hingga kini.
Ada juga yang mengaku sanguinis tapi ternyata dia plegmatis, ini sampai aku treatment segala bagaimana cara menghadapinya. Akhirnya dengan cara yang sedikit kasar akirnya dia tersadar dan endingnya meminta maaf. Fiuh~ aku bisa bernafas sedikit lega akhirnya. Kenapa sedikit? yaaa karena kemudian diulangi lagii dan lagii hingga lulus kuliah hahahahaa.. Asem dah pokonya. tapi kini masih baik-baik saja dan baik padaku.
Kenapa anomali? ya karena karekater itu idealnya ngga saling berseberangan. Ini bagannya :
Nah, karakter diatas boleh berdampingan tapi tidak boleh bersilang sebab itu adalah anomali , tidak wajar. Apabila ada sosok yang berseberangan kayaknya perlu test aurora deh wkwkwkwk.
Sejak di bangku sekolah aku aktif berorganisasi menemui berbagai macam anomali itu. Sejak menjadi pemred majalah sekolah, kemudian kuliah magang OJT di pers kampus, masuk himpunan, masuk LDJ, masuk LDF, masuk LDK hingga BEM fakultas semuanya penuh warna. Tapi akan sangat menyebalkan apabila kita menemui seseorang yang tidak mau disalahkan, suka menyalahkan oranglain, nggak mau kroscek dan nggak mau mengakui kesalahannya. Pernah? YA! sangat pernah! dan itu adalah pengalaman berharga saya.
Ada lagi satu karakter yang baru familiar saya ketahui akhir-ahiir ini yaitu watak commander. Ini belum pernah aku pelajari saat masih berorganisasi detailnya tapi akan segera kukonsultasikan ke psikolog asesorku. HAhahahahahaa
NAmun sebelum aku janjian dengan psikolog, aku mulai mencari cari di laman psikolog luar negeri. Karena ilmu psikolog emang munculnya dari barat.
Manusia memang sangat unik, tidak ada duanya karena walaupun sudah milyaran manusia diciptakan di dunia, tidak ada satupun yang sama walau kembar sekalipun. Begitu uniknya sehingga sebenarnya masing-masing orang adalah Very Special Limited Edition.
Bagaimana kita tahu keunikan kita? Apa yang berbeda dan unik antara satu manusia dengan lainnya ? Jawabannya adalah sifat atau personality.
Bagi yang sudah test talents mapping pasti paham maksud dari asesmen yang telah diolah asesornya. Namun bagi yang masih menebak-nebak atau coba gratisan biasanya belum akurat dan detail. Kapan-kapan aku review di blog ini tentang talents mapping.
Salah satu hal yang menggajal selama ini adalah mencoba memahami sosok commander. Ini pasti selalu crash denganku sebab aku kuat di controlling. Maka aku sadar saat menemui orang commander (seperti mantan menteri bemku dulu- peace yak wkwkwwkk) aku harus hati-hati.
Berbeda dengan jamanku kuliah, si commander ini laki-laki. Nyablak ya aku balas nyablak. Kali ini perempuan maka aku sangat coba hati-hati, mulai aku coba untuk dekat secara personal dan mencoba mendinginkan suasana setiap ‘kegagalan pemahaman’nya, namun GATOT euy! Hahahahaha.
Fiuuh~ sampai tanya sana-sini ke senior, ke suami dan segala yang paham psikologi. Endingnya aku disuruh TEGAS! ya ini sama seperti nasihat dari presbemku zaman dulu. xixi
Ini masih menjadi PR besarku mengingat aku memang sebelumnya tidak dekat, tidak kenal dan tidak pernah berurusan apapun sebelumnya. Sejujurnya ini mengganggu produktifitasku akhirnya atas saran senior maka kutuliskan disini saja supaya aku LE-GA!
Namun aku masih fokus pada sisi baiknya, cuman selalu mendesak, melangkahi, mengaturku, dan sikap ‘meninggi’nya itu yang nggak aku suka. Kalau pas sesuai dengan alur pikiranku sih fine, tapi masalahnya suka nggak nyambungnya itu lho 🙁
Okeh itu aja deh. Uneg-uneg malam ini. Mau lanjut mengerjakan semua proyek yang ada di depan mata.
FIGHTING!
1 thought on “Mengulik Karakter”