PARENTING SHARING KELAS DAN ILMU

#ParentingSeries – Mama Tenang

Hai, rubrik baru ini #ParentingSeries. Rubrik ini sengaja aku bikin dalam rangka ilmu-ilmunya aku ikat dan enggak menguap begitu saja.

Materi Mama Tenang ini sebenarnya sudah ada dari bulan September lalu. Aku dapatkan saat ikut kelas intermediate Grup Merawat Cinta. Grup ini dikelola oleh Pak Ading. Namun bulan ini aku udah discarding grup untuk mengurangi distraksi, termasuk grup tersebut. Pada intinya itu grup berisi materi keharmonisan suami-istri, termasuk merawat cinta dalam rangka membangun peradaban emas bersama buah hati.

Diawali dengan kalimat tanya :

Kemudian saya mendapat materi yang wajib dipraktikkan dan dilaporkan selama 30 hari berturut-turut untuk mendongkrak keharominasn suami-istri, Selesai itu, saya mendaftar kelas intermediate, terdapat 3 tema besar -yang salah satu topiknya- saya bahas disini, Mama Tenang.

Inti dari “Mateng”

MATENG alias mama tenang merupakan pendekatan praktis untuk menjaga ‘kewarasan’ emak atau mommy di pagi hari agar seluruh anggota keluarga mendapatkan positive vibes sepanjang hari.

Karena sebagai wanita, sekaligus sebagai istri dan seorang ibu yang dominan multiperan (urus anak, suami, somestik, dsb.) maka iblis akan mencari ‘jalur masuk’ untuk menggoda sang mama, terutama pagi hari. Efeknya, seringkali sosok mama akan tergopoh, panik, lelah, kesal dan tidak tenang. Sehingga ‘energi yang dikeluarkan’ itu akan terpampang dan diserap oleh sekitar, seperti seorang suami berangkat kerja dengan tidak tenang juga atau seorang anak jadi sulit menerima pelajaran.

Mengapa bisa demikian?

Lagi-lagi ini kembali ke materi dasar, sesuai pesan Pak Ading bahwa CINTA adalah kata kerja prasyarat jika-maka. Sehingga, jika kita mengeluh dan meminta feedback pada pasangan atau anak, maka itu bukanlah cinta.

Dan penikahan itu 10% kecocokan, 90% penyesuaian.

Konsekuensi logis dari pernikahan adalah kita mampu memotong ego pribadi kita, bertahap, dari 90, 80, 50, 20, hingga 0%

Dampak dari marah di pagi hari atau MAMA RUNGSING bukan hanya menyebabkan semua planning dan tujuan mulia di awal, kacau. Melainkan justru hal pertama yang terkena dampak adalah mama sendiri.

“Sebelum marahmu itu merusak otak anakmu, ia akan terlebih dahulu merusak kestabilan kinerja hormon didalam tubuhmu.”

Maka, marah-marah itu tidak ada manfaatnya (ada jurnal yang membahas ini, tapi aku lupa filenya dimana hahaha, so skip aja ya. Intinya marah itu merusak diri, ini reminder untukku pribadi).

Lalu, apakah tidak boleh marah/kesal?

Well, boleh dong, tapi sebaiknya gunakan logika atau rasioanlitas dulu.

Marah-marah justru membuat otak logis kita tertutup, maka sebaiknya jika marah, bicara! Intinya bicara jika ada masalah, dan bicara dengan penuh hormat.

Percayalah, energy flows where attention goes.

Alur Mama Tenang

Startnya mulai dari MAGHRIB. Yup, maghrib di hari sebelumnya. Lanjut menyediakan waktu untuk jam makan malam dan jenis makan malam. Kemudian lanjut jam tidur malam dengan sebelumnya sudah mempersiapkan barang yang dibawa esok (cek anak-anak, suami atau bahkan diri sendiri).

Kemudian lanjut ke pijakan informasi, yakni kesepakatan tidur lebih awal agar besok bangun lancar-tenang (terutama anak yang sudah sekolah). Kemudian tidur.

Lanjut proses bangun pagi (boleh dengan alat bantu ataupun manual dibangunkan) kemudian proses mandi pagi, proses pembuatan sarapan pagi, lanjut sarapan bersama, tatapan 20 detik dan pelukan 20 detik, kemudian proses pamit dan melepas anak dan suami, berikan senyum dan do’a terbaik. Lanjutkan dengan energi yang positif sepanjang hari.

Kesimpulan

Tentu ini enggak mudah, aku sendiri dari September hingga November ini belum juga mampu konsisten. Maka, menuliskannya disini bisa jadi reminder buatku agar terus mempraktikkannya. Sebab ilmu baru bisa dikatakan ilmu jika sudah dipraktikkan, jika belum, artinya itu hanya sekadar wawasan, knowledge.

List mama tenang:

  1. Tuntaskan masalah sebelum tidur
  2. Siapkan keperluan anak untuk esok pagi
  3. Bangun pagi sebagai role model
  4. buat kesepatakan dengan anak : bangun, tidur, makan dsb.
  5. Siapkan foodprep
  6. Siapkan minum mineral setelah dan bangun tidur
  7. Siapkan mental
  8. Tatap, peluk, senyum manis ke suami
  9. Recalling (ini ada bahasan di materi kedua, next aku bahas)
  10. Tidur cukup, jangan larut malam/begadang.

Bismillah, ayo ayo bisa.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *