GEJOLAK KAWULA MUDA
Gulita malam
Hitam suram berawan
Tak sebutir tampakkan intan
Memancar deras tandas
Sungguh malam yang pekat
Sepekat jiwa tekad
Melangkah erat penuh hasrat
Selangkah jiwa putus asa
Gejolak seorang muda
Penuh dengan tali rasa
Menyala-nyala sepanjang dada
Penuh dengan mutiara kata
Dibalik kesemua itu
Nampak kuasa rayuan demi rayuan
Nyatakan diri indah gagah
Ternyata hanya penuh tipu daya
Segala dusta tanpa mata
-Nikmah-
“Mengharap Kasih Sayang –Nya”
Hamba tetap jauh menyelam
Terkenang sisa-sisa perasaan
Yang kini masih terpendam
Yang tak mungkin dapat kulukiskan
Dalam benak angan hampa
Hanya rintihan pada Tuhan
Walau kehendak hati menangis
Tersayat hidup dalam dunia fana
Yang selalu menyengat diri hamba
Begitu kejinya alam
Tanpa nampak belas kasihan
Hamba tahu perasaan luarnya
Tapi sulit menduga dalamnya
Namun hamba mengharap
Kasih sayang engkaulah lebih besar
Dari manusia
Dalam hati hamba berbisik
Untuk apa kita mengejar barang sekejap
Bila segalanya sia-sia belaka
Bukankah itu kelak akan sirna?
Tak mungkin diri-Nya menerima
Apa yang telah dibuat mereka
Selama hidup di surga dunia
Mengekang kebahagiaan nirwana
Kutemukan puisi itu pada blog adik kelasku, masyaaAllah. ternyata dulu pernah nulis puisi itu dan diabadikan oleh adik-adik :’) makasih yaaa~