Sebenarnya ini postingan khusus resume aktifitas hari ini. Pagi tadi, di keluarga Gadget kelas ulat, mbak Dessy membagikan inspirasi ini.
Inspirasi 1
Membaca Al Quran tidak akan mengurangi waktumu. Justru sebaliknya, ia akan menambah waktumu
Secara hitungan matematika dunia, membaca Al Quran tampak seakan-akan mengurangi waktu. Dari total 24 jam dalam sehari, seolah-olah berkurang sekian detik, sekian menit atau sekian jam jika digunakan untuk membaca Al Quran.
Tapi, tahukah kita bahwa waktu yang kamu gunakan untuk membaca Al Quran itu sebenarnya tidak hilang begitu saja.
Ia akan diganti oleh Allah dengan keberkahan yang berlipat ganda.
🌾 Apa itu keberkahan?
“`Keberkahan artinya pertambahan dan pertumbuhan.
📊 Wujudnya bisa bermacam-macam.
Misalnya, pekerjaanmu beres, produktivitasmu meningkat, keuntunganmu bertambah, kesehatanmu terjaga dan seterusnya.“`
Itu adalah wujud keberkahan yang akan diperoleh oleh orang yang membaca Al Quran.
🍂 Pernahkah anda mendengar tentang orang yang stress ?
◆ Atau orang yang sedang kebingungan mencari inspirasi ?
◆ Atau orang yang kesulitan menyelesaikan pekerjaannya ?
◆ Atau orang yang waktunya habis sia-sia tanpa produktivitas ?
Itu adalah bentuk-bentuk kehilangan umur yang disebabkan tidak berkahnya waktu.
🍂 Tahukah kita bahwa dahulu para ulama bisa menulis karya-karya agung yang jumlahnya melebihi bilangan umur mereka ?
Padahal saat itu belum ada mesin ketik, apalagi komputer. Semuanya ditulis manual dengan tangan dan peralatan yang sangat sederhana, ditambah kondisi yang lebih sulit daripada kondisi sekarang.
Mengapa mereka bisa ? Jawabnya karena waktu mereka penuh berkah.
Dari mana keberkahan itu? Jawabnya dari membaca Al Quran.
Perhatikan kisah berikut: Ibrahim bin Abdul Wahid Al Maqdisi berwasiat kepada Al Dhiya Al Maqdisi sebelum yang terakhir pergi menuntut ilmu:
☄"Perbanyaklah membaca Al Quran. Jangan kamu tinggalkan. Karena kemudahan yang akan kamu peroleh dalam pencarianmu akan berbanding lurus dengan kadar yang kamu baca."
Al Dhiya mengatakan, “Lalu aku renungi hal itu dan aku praktekkan berkali-kali. Setiap kali aku membaca banyak, semakin mudah aku menghafal hadits dan menulisnya. Jika aku tidak membaca, tidak mudah aku melakukannya.”
Sumber:
¤ Dzail Thabaqat al Hanabilah” karya Ibnu Rajab al Hambali.
Jadi, jelaslah bahwa membaca Al Quran membawa keberkahan sehingga waktu yang kita miliki bisa lebih bermakna dengannya.
NASEHAT :jangan engkau membaca Al Quran menunggu waktu luangmu, tapi luangkanlah waktumu untuk membaca Al Quran.
Karena bulan ini adalah bulan diturunkannya al-Qur’an.
Ayoo berlomba mengejar akhirat yang abadi.
〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️〰️
Lalu?
Saya merenung. Benar!
Kemudian saya jadi ingat kebiasaan membaca Alquran terutama di waktu subuh dan Maghrib. Saya baca dari sebuah artikel portal online. Saya rangkum sedikit agar lebih jelas dan ringkas.
Inspirasi 2
Menurut hasil penelitian, ternyata membaca Al-Qur’an sehabis Maghrib dan sesudah Subuh , dapat meningkatkan kecerdasan otak hingga 80 % , sebab dua waktu itu merupakan pergantian dari siang ke malam dan dari malam ke siang hari. Selain itu, disebabkan juga tiga aktifitas yang dilakukan sekaligus, yakni membaca , melihat dan mendengar.
Beberapa hal yang dapat menyebabkan seseorang kuat ingatan atau hafalannya, terutama dikhususkan yang membaca Alquran dan menghafalnya adalah diantaranya:
✔ menyedikitkan makan,
✔ membiasakan melaksanakan ibadah salat malam,
✔ dan membaca Al-Qur’an sambil melihat kepada mushaf.
Perlu diakui bersama, bacaan yang dapat meningkatkan daya ingat dan memberikan ketenangan kepada seseorang di dunia ini, tak lain dan tak bukan, adalah membaca Al-Qur’an.
Dr. Al Qadhi, melalui penelitiannya yang panjang dan serius di Klinik Besar Florida Amerika Serikat, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Al-Qur’an, seorang Muslim, baik mereka yang berbahasa Arab maupun bukan, dapat merasakan perubahan :
• Fisiologis yang sangat besar
• Penurunan depresi, kesedihan,
• Memperoleh ketenangan jiwa,
• Menangkal berbagai macam penyakit merupakan pengaruh umum yang dirasakan orang- orang yang menjadi objek penelitiannya.
Penemuan sang dokter ahli jiwa ini tidak serampangan. Penelitiannya ditunjang dengan bantuan peralatan elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik.
Dari hasil penelitian ia berkesimpulan, bacaan Al-Qur’an berpengaruh besar hingga 97% dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.
Dalam laporan sebuah penelitian yang disampaikan dalam Konferensi Kedokteran Islam Amerika Utara pada tahun 1984, disebutkan, Al-Qur’an terbukti mampu mendatangkan ketenangan sampai 97% bagi mereka yang mndengarkannya. MasyaaAllah.
Lalu? Apa?
Kesimpulannya adalah, jika ingin tenang, kembali ke Al-Qur’an. Alhamdulillah. Ini menjadi reminder untuk saya pribadi. Semoga Al-Qur’an bisa semelekat ini, semelekat gadget, alat yang saya gunakan untuk memposting dan mengetik post blog ini. Saya membayangkan zaman dulu, Al-Qur’an digemari sebagaimana gadget ini digemari di zaman ini. Wallahu alam. Semoga saya dan para pembaca di sini mampu mengkhususkan waktu untuk membaca Alqur’an. Aamiin.