INNER CHILD

Suara Inner Child Memanggilmu

Halo, teman-teman semua. Disini aku mau cuap-cuap yang enggak biasa. Karena aku mau ngasihtau sesuatu buat teman-teman disana. Terutama untuk para ibu yang sedang dilanda gundah gulana. Tentang apakah? Ini dia.

Problem Utama Menjadi Ibu Rumah Tangga

Pernahkah teman-teman merasa berada di kondisi tidak berdaya? Jika pernah, tentu tahu bagaimana sensasi rasanya? Apa yang dirasakan saat kondisi itu menyerang kita?

Mungkin yang tampak, badan loyo, lesu, lunglai. Atau dari sisi bagian dalam diri merasakan tidak pede alias enggak percaya diri, merasa tidak produktif, sedih, dan seterusnya. Alih-alih ingin menjadi sosok tenang dan menenangkan, sosok yang menguatkan, yang ada malah perlu ditopang dan bisa jadi kalau sudah di puncak, mudah ‘senggol bacok’ dan gampang sekali potek hati atau tersinggungan.

Jika kita pernah mengalami itu, bersyukurlah. Kita sedang belajar dari problem itu secara organik. Nah, masalahnya, jika itu seperti lingkaran setan, susah keluar dari lingkar itu. Atau on-off yang tiada habisnya, kadang eling, kadang pusing tujuh keliling.

Problem utama sebagai ibu rumah tangga, menurutku adalah :

  1. Kurangnya ilmu terkait kebutuhan diri dan cara memenuhinya.
  2. Hidup di era digital yang penuh dengan aneka godaan dan lebih mudah membandingkan diri dan hal di luar diri.
  3. Masih ada yang belum selesai dengan emosi dan luka masa kecilnya.

Setelah aku amati lagi, juga aku rasakan, masalah seorang ibu biasanya berakar dari masalah yang tak dituntaskan. Terutama di fase masa kecil dulu, pola pengasuhan. Masa kecil bukan berarti masa kanak-kanak saja, akan tetapi masa kecil (usia) sebelumnya, misalnya tahun lalu di usia yang lebih muda setahun dari hari ini. Karena kita tentu menjadi diri kita karena dibentuk oleh segala macam hal di masa sebelumnya, seperti apa yang kita lihat, dengar dan rasakan, baik dari pendidikan dan lingkungan. Akan tetapi, aku meyakini bahwa pengasuhan itu (sikap asuh) akarnya justru dari dalam diri sendiri. Sebelum mengasuh sekitar diri, perlu mengasuh dan fokus diri sendiri (parent-ing, not kid-ing).

Mau sebagus apapun kalau luka-luka yang tak nampak secara fisik itu masih melekat, tentu akan terus menggerogoti diri kita sebagai individu manusia. Inner child, dan aku menyebutnya dengan kata ‘kumpulan-kumpulan memori’. Sebab memori inilah yang membentuk dan menjadi rangkuman emosi kita sebagai manusia.

Kalau kita kurang makan, tentu akan lemas. Jadi, perlu memberi makanan juga pada emosi memori. Dan makanan dari sebuah emosi, yang aku pelajari dari beberapa guru kesehatan holistik, adalah memori baik atau pemaknaan yang baik dari segala peristiwa yang hadir, baik peristiwa menyenangkan maupun menyakitkan.

Maka, ketika aku mendapati diri seorang ibu itu lelah, emosi penuh amarah, atau hal-hal yang membuat dirinya tak berdaya, aku gali itu berakar dari suara-suara inner child yang belum selesai. Disini, aku melihat diriku sendiri. Mungkin banyak juga yang mengalami hal serupa.

Maka dari itu, aku ingin mengajak teman-teman untuk beres-beres (dalam tanda kutip ya, tubuh halus yang tak tampak ini), agar menjadi lebih jernih dan tenang menjalani hari-hari yang penuh tantangan.

Apa yang akan Kita Lakukan?

Untuk saat ini, masih tahap awalan. Intinya, aku ingin menghidupkan lagi akun instagram yang sejak 2019 sudah aku buat yang terkait dengan problem dan akar masalah tadi. Karena itu, aku perlu teman agar hal ini tidak ‘on-off’ lagi, terutama dalam membuat konten edukasi di instagram. Seperti yang aku pernah buat ini.

https://www.instagram.com/p/CXx532_Lr5j/

Ke depan, kita akan sama-sama mencari solusi bersama, membuat konten bersama, terutama podcast yang kadang aku isi sesuai mood aja. kali ini, aku ingin mengajak teman-teman untuk ikut andil juga.

Disini, tak perlu banyak orang. Sebenarnya aku hanya perlu 3 subyek saja, yaitu :

  1. Konten kreator – siapapun yang peduli pada isu ini, mampu membuat disain grafis instagram, juga mengoperasikan canva (seperti membuat reels, dll). Suka tampil di publik, live Instagram misalnya.
  2. Podcaster – siapapun yang suka bersuara, punya ide isi konten untuk podcast, atau bisa editing audio untuk diunggah di podcast suara inner child. Tenang aja, podcast suara inner child biasanya berdurasi pendek.
  3. Tenaga Ahli atau Narahubung – siapapun yang memang suka dengan isu ini (inner child), baik yang pernah atau mau menjadi narasumber atau menghubungkan ke narasumber ahli, sangat dipersilahkan masuk kesini.

Tim kecil nanti akan menjadi bagian dari tim inti suara inner child. Kita cari solusi bersama-sama, membuat edukasi yang sejalan dengan nilai-nilai spiritual kita. Dan paling penting, kita perlu belajar untuk mencintai setiap problematika yang ada, karena pelajarannya ada disana.

Jika teman-teman berminat, bisa isi form berikut ini.

Thank you~

1 thought on “Suara Inner Child Memanggilmu”

Tinggalkan Balasan