DECLUTTERING & ORGANIZING

Thanks KonMari

Sudah setahun lebih aku mengenal KonMari, membeli bukunya, membaca, praktik dan sharing.

Jujur aja, aku amat sangat ngefans ke marie kondo, metodenya dan kiprahnya. Bahkan saking ngefansnya aku tuh suka banget membawa namanya untuk aku kenalkan hingga ke pelosok pelosok desa. Dengan harapan oranglain yang ngga tau apa itu KonMari bisa mengenalnya. Nggak berhenti disitu aja, jika ada keluhan orang yang kesulitan menerapkan KonMari, mati-matian aku carikan solusinya. Bahkan orang mengenalku “NiKonMari” atau “Mbak Nik yang KonMari”.

Tapi kini aku menyadari bahwa tidak ada yang sempurna di dunia ini..

Setelah diuji coba di puluhan kelas online, kami (aku dan teman-teman pendiri komunitas KonMari Indonesia) mendadak mendapat teguran dari KMI (KonMari Inc) atau medianya KonMari yang dulu fine-fine aja, kini tampak menunjukkan taringnya.

Oia, perlu kita ketahui bersama KonMari ini sudah didaftarkan sebagai merk dagang (trademark) di California, USA sana. Maka jangan pernah sembarangan menggunakannya sebagai bahan mencari uang karena sudah menjadi hak milik sepenuhnya Marie Kondo dan tim.

Setelah aku menelisik dan merenung panjang, dalam hati, aku akui, ada beberapa bagian dari metode ini yang agak sulit diadaptasi langsung ke kultur Indonesia. Misalnya ajarannya (yang cenderung berbeda dengan budaya kita), seleksi spark joy yang agak absurd hingga bentuk lemari.

Mau Flashback ah…2017

September 2017 aku sampaikan ke suami, “yuk deh bikin grup sharing biar banyak yang kenal KonMari”. Akhirnya bikinlah grup dan itu kroyokan kerja bareng mas aang, mas mbenk dan mba wangi yang kebetulan baru pulang dari Jepang. Aku juga berjualan buku KonMari berdus-dus. Dengan senang hati sering restok karena pada akhirnya orang pada tergerak untuk membelinya setelah menerima penjelasan.

Dari kelas yang kami buat itu, ku juga jadi mengenal Mba Putri yang luar biasa ilmunya, jago bahasa inggris pula, abis pulang dari Australia yang dapat ilham berkonMari di negeri kangguru itu. Pokonya kloplah sejak awal. Kuajaklah bikin kelas intensif gratisan waktu itu untuk memberikan materi yang lebih dalam tentang KonMari (jalan bulan November Desember 2017).

Pada bulan november 2017, suami diminta mengisi sharing di kampus IPB tentang KonMari. Wah harus izin nih, pikirku. Maka suami mengirimkan email meminta izin sharing kepada pihak Marie Kondo. Korespondensi kala itu dibalas oleh KMI (KonMari Inc) yang bernama Christina. Dia memberi saran agar kami ikut online course Udemy demi syarat bisa sharing metode ini di Indonesia saar itu.

Well, kita turutilah. Finally aku dan mba Putri ikut merogoh kocek pribadi hanya untuk mau belajar secara langsung ke Marie Kondo melalui web/apps Udemy. Kami daftar, belajar (walaupun udah baca ketiga bukunya) lagi dan masuk ke grup FB students KonMari.

Pihak KonMari tidak melarang dan justru support dengan beberapa advice (saran) lho.. dan aku yakin saat itu mereka juga pasti butuh branding lebih. Bagiku ini kesempatan untuk mengenalkan KonMari ke seluruh lapisan masyarakat. dan positifnya Marie Kondo banyak difollow orang Indonesia. Hestek #konmariindonesia mulai booming.

Pihak mereka mengakui senang dengan banyaknya follower dari Indonesia. mereka aja gembira, tentu kami fansnya ikut merasa senaang juga.

Setiap kesempatan baik offline dan online. Dedikasi kami untuk membranding KonMari sungguh luar biasa. Jadilah kami dikenal KKI (komunitas KonMari Indonesia) walaupun AD/ART belum sempat disahkan secara legal di depan hukum tapi sebab korespondensi ke christina (pihak KMI) cukup baik maka ngga masalah kan. jalan aja.

Media mulai meliput, berkunjung ke rumah, meliput event dll. Dan setiap hal apapun yang kami kerjakan selalu tak lupa tag marie kondo dan tag timnya. It’s fine gitu lho, bahkan konsultannya beberapa minta dipromote followers juga kami turuti. Bahkan marie kondo juga pernah like post feed di IG aku (wah aku seneng banget waktu itu). beberapa kali aku mention di instagram story juga dilike melalui DM.

Suatu ketika, saat mau mengesahkan AD/ART seperti ada perasaan yang mengganjal -entah apa. Sehingga aku belum berani menjadkan AD/ART KKI sebagai sesuatu yang sah atau disahkan secara legal di depan notaris -aku punya kenalan dekat posisi hukum ini. Jadi, hingga dibubarkan kini, secara hukum KKI memang belum terdaftar apapun sebagai komunitas resmi.

Dan kami cuek aja sih -kurang berminat mengurusi perkara administratif- karena hubungan baik didalam korespondensi dengan pihak Media KonMari berjalan amat sangat menyenangkan, aku sendiri malah lanjut email ke Christina untuk izin menggunakan kata KonMari pada sebuah judul buku. Jawabannya gak apa apa selama pakai tanda TM (trademark) setelah judul kata KonMari. Wah seneng dong, wong aku bisa menerbitkan bukuku yang bertemakan metode KonMari (walaupun isinya juga membahas beberapa metode lain).

Akhirnya, aku menulis buku secara cepat “KonMari Mengubah Hidupku”. Juli nulis, agustus naik cetak.

Bom itu tiba-tiba digulirkan. 22 Agustus 2018.

Ngga ada angin, ngga ada hujan tetiba si christina email mengatakan demikian pada email tsb. Intinya ngga boleh membuat instagram atau media sosial apapun dengan nama konmariindonesia ataupun komunitas. Tapi aku suka dengan gaya bahasa Christina yang begitu tertata dan masih positif. walaupun dalam hatiku agak menyesalkan keputusannya, tapi, oke gpp. Ganti nama aja kan.

Kami berlima sudah berusaha move on, kami ganti nama, sambil mikir sebaiknya nama apa yang tepat untuk menggantikannya. Saat itu sambil evaluasi & menggali kedalam, kami merenung dan mengecek kembali feedback peserta kelas dan mulai timbul pertanyaan, “bener gak sih KonMari menyelesaikan problem?”

Sambil berjalan, kami berfikir, mulailah tim mencetuskan #metodegemarrapi yang memang jadi solusi yang berakar dari problem klien selama ini, baik ketika mengadakan homevisit, kelas online dan offline.. Berkaca dari feed bac dan kerepotan selama ini kalo dipikir dalam lagii.. well done, KonMari nih emang ngga solutif solutif banget aslinya. Namun sebab rasa cinta, kelemahan KonMari nih ngga pernah bisa kulihat.

Akhirnya secara objektif mulailah kami riset, bergerilya, melihat, merasakan dan aku mulai menerima kenyataan bahwa banyak kelemahan yang ada di metode KonMari. Walaupun ini nggak aku tuangkan di buku yang kutulis “KonMari Mengubah Hidupku” namun aku harus mengakui itu.

Sudah mulai move on, tetiba ada orang media KonMari -yang lain bernama Shoko mengungkit secara sadis link media yang pernah meliput KKI (pada waktu itu masih oke korespondensi dengan Christina dengan baik) dan dia bilang bahwa kegiatan yang selama ini kami lakukan itu not fact.

Kok lucu sih nih orang? mengatakan kami nggak pernah belajar dari Marie Kondo, lalu yang ngajar di Udemy tuh siapa? hantu? (halu?)

Trus lucunya lagi ngungkit masalah uang juga alias duit.

Faktanya kami selama ini ngga ngasih tarif lho, kalo tarif kayak konsultan KonMari kan sungguh melangit dan tentu kami enggak segegabah itu. FYI, aku pribadi sering memberi edukasi massal dimanapun, nggak dibayarpun bahkan harus ongkos sendiri aku jalani. Lantas apa yang ada di pikiran mereka tetiba menghakimi demikian? aku sendiri kalo berkunjung ke rumah klien, nggak niat menodong harga atau bertarif, niat membantu. Bankan aku home visit pernah hanya pulang membawa ongkos kendaraan dan barang bekas aja. That’s it. Kegiatan berbenah ini sudah menjadi keseharianku sejak SD, dulu aku sering dipanggil orang juga untuk membantu mereka berbenah, sekitar tahun 1997/1998 lah pokoknya jauh sebelum ada KonMari juga. That’s my social responsibility.

Well, jika emang KonMari itu bisnis kenapa sejak awal mengizinkan kami membesarkan (menyebarkan) nama KonMari disini?aku suka lho, aku nih rela lho nabung buat kelak bisa ketemu Kondo. Tapi perlakuan kalian kok sungguh menggelikan? illfeel ini mulai menyerang.

Oke, baiklah. Toh per september 2018 (2bulan lalu) kami berlima mendirikan gemar rapi. Dan kini, atas peringatan yang menusuk (datang terlambar dari shoko) itu kami memutuskan untuk nggak mengkampanyekan dan nggak menggunakan KonMari lagi sesuai instruksinya. Karena menurut Shoko, kalo mengajar kelas, baik online maupun face to face itu perlu lisensi. Jika ada yang mengadakan seminar dan sejenisnya, harus bernarasumber dari konsultan resminya Marie Kondo. oke titik.

Aku ini sengaja menjelaskan ke kalian semua yang mungkin selama ini ada yang hendak julid kali ya.. terkait hal hal tsb.

1. KKI belum ada badan hukumnya, AD ART pun ngga pernah disahkan secara legal. Prinsip saat itu, selama oke dari Christina yok jalan aja

2. tarif, ini menggelikan. Aku pribadi ngga membuat tarif apapun, biasanya seikhlasnya aja. Minimal transport karena niat sharing gratis, ilmu. jikapun ada nominal itu rentangnya hanya bekisar 500rb-1jt untuk biaya lelah. inipun khusus perkantoran, atay lembaga. Bahkan pernah lho ngisi di luar jawa tanpa imbalan apapun! jadi sungguh naif jika orang bilang kami mengeruk keuntungan. Gila lo ya, ngga nanya tapi mengandai andai. Ada lho yang menyangka tiketing itu dari kami. Halu? itu panitianya biasanya sewa tempat, makan, dll. Tarif? palingan tim kami dapat 1juta itupun dipotong untuk masuk kas komunitas, bukan murni full personal. Komunitas ini hidup darimana? karena ngga minta pembayaran apapun ke anggota. Jadi ya dari sana.

3. Uang kelas shokyuu itu balik ke peserta lho. Buat fasilnya, ilmunya, dan hal2 yang berkaitan dg operasional kegiatan peserta kelas.

Oke cukup jelas ya. Gpp saatnya komunitas ini tidak menggunakan KonMari lagi. Setahun ini penuh makna dalam belajar metode tersebut.

So?! Jika kalian kelak menemukan konmari indonesia ada seminar atau apapun itu, itu bukan dari kami lagi. okeh. karena pesan dari pihak media KonMari adalah “tidak boleh mengadakan agenda apapun yang itu didalamnya pakai ilmu KonMari selain pihak KMI (KonMari Inc) baik virtual, online, bahkan offline.”

Well, akhirnya gimana? yaudah gpp,

Well, I want to say Thank you. kamu udah mengasah diriku setahun ini, terus kamu bilang jangan pakai KonMari ya sudah sampai disitu aja. Terimakasih sudah membuatku jatuh cinta dan patah hati hihihihi

Sebenernya Indonesia nih punya latar belakang, metode, budaya yang itu unik dan perlu digali. Jadilah kami (aku, mb putri, mas aang, mas mbenk, mb wangi) riset jauuuuh kedalam Indonesia.

Per 5 september 2018. Kami berlima membuat Gemar Rapi. Fix tanpa ada embel embel KonMari lagi. FIUH!
Untuk bukuku gimana? ya, gpp, pakai aja, toh di buku KonMari Mengubah Hidupku referensi yang aku gunakan banyak, ada 5S japanese concept, DanShaRi metodenya Hideko Yamashita dan Good bye things Fumio Sasaki.

Oia. Apa itu gemar rapi?

gerakan menata negeri dari rumah dan pribadi?

apa lagi?

Doakan, ini sedang diproses ….

Kesimpulannya :

1. setahun ini anggaplah belajar kenal KonMari

2. KKI ngga pernah disahkan, ngga pernah ada legalisasi hukum. Hanya modal trust, jalan. Dan jika ke depan ada yang sharing KonMari di Indonesia itu bukan kami, bukan aku, jika kami disalahkan ini tulisan bisa dijadikan bukti.

3. aku meminta maaf atas segala kekhilafan selama ini. terutama yang kurang menyukai KKI atau bahkan die hardnya Marie Kondo. I’m so sorry.

dan

anggaplah setahun ini belajar banyak hal, keluar banyak uang, tenaga, pikiran, perasaan sebagai pembelajaran bahwa business is business, gak bisa dicampur dengan kegiatan sosial.

22 thoughts on “Thanks KonMari”

  1. wuaaaa… syok bacanya mba. selama ini belum mempraktekan metode konmari bukan karena gak tertarik cuma belum ada kesempatan aja. tapi habis baca blog post ini malah jadi menunggu2 post selanjutnya tentang gemar rapi. Semangat mba nikmah!

  2. Menurut saya tidak semua orang mempraktekkan metode KonMarie plek sesuai teori, saya misalnya tidak menemukan spark joy dalam beberes.. setelah nyari nyari di pinterest ternyata metode ini punya kelemahan juga dan ternyata banyak metode beberes. Alhasil saya mempraktekkan yang sesuai situasi dan kondisi saya.

    Semoga mba Nikmah dan teman teman founder gemarrapi dengan pengalaman ini justru akan menemukan metode sendiri yang sesuai dengan kearifan lokal Indonesia. I’m with you mba… semangat…

  3. Mba Nikmah aku baru baca buku mba sekitar bulan Oktober kmrn dan ikut seminar gemar rapi tgl 28 Oktober…
    Jadi ini sdg menggebu gebu untuk mempraktekan metode gemar rapi ini… ditambah saya persiapan persalinan anak kedua mba jd sangat2 mendambakan suasana rmh yg rapi, nyaman dan adem…
    Msh bingung2 ini jg hehe…
    Mohon untuk terus mengembangkan komunitas gemarrapi ini ya mba saya sgt mendukung… Ijinkan jg saya agar bs bergabung dan bs belajar serta sharing ttg gemarrapi ini…
    Semangat mba…

  4. 😱😱😱 Padahal sy baru beberapa hari beli buku mba Nik dan skrg lagi mau pesen bukunya MK. Meskipun konsepnya baik, tapi dari awal emg aku agak ngganjel krn kykynya kok ga bener2 bisa aku terapkan, terutama krn anakku 3 🤪 (bayangin baju anak2 digulung tapi ditumpuk, kynya bakal ambrol juga kalo mrk ambil, belum lagi buku dan mainan mereka, hahaha) Alhamdulillah kalo gtu aku ga ush beli bukunya mbak Marie deh, nunggu gemar rapi nya Indonesia aja, semangattt ya mba Nik

    1. Iya sih metode konmari tdk semuanya cocok dgn kita yg memiliki gaya tersendiri merapihkan rumah, pernah sy coba celana anak 2 digulung2, malah jadi bingung, barunya salah, karena warnanya sama dikira punya si teteh, tapi ternyata punya si Adek, udah gulungannya di buka, akhirnya naronya berantakan lg, hadeuh, sekarang suka2 aja aku beresin, yg penting aku nya dan anak2 ga bingung ngerapiinnya, tetap semangat teh Nikmah, pengorbananku akan d balas oleh Alloh, amin

  5. Semangat Mbak Niknik! Saya belum jadi praktekin metode KonMari, baru setengah-setengah.

    Semoga gemarrapi bisa berbagi banyak ilmu beberes, terutama yang cocok buat budaya orang Indonesia. Sekarang abis Mbak Niknik bilang soal kelemahan-kelemahan konmari yang sempet terbutakan karena cinta, saya jadi penasaran nih. Mau banget dong ilmunya! Ditunggu shokyuu batch 3! Semoga saya bisa ikutan ^^

  6. Karena ada metode adaptasi dr
    budaya Indonesia, baiknya metode barunya dipatenkan sebelum dipublish mbak. Jaga2 aja kalo ada gegeran wkwk

  7. Ooo… pantes saya cari ig konmariindonesia udah nggak ada hehe…
    Yo wis, ditunggu pelatihan gemarapinya, teteeep masih butuh rapi2 😁
    Sukses ya, Mbak Nikma 😊

    1. bukan menjelekkan itu, itu tulisan one sided saya setelah setahun ini nggak menjelaskan apa kekurangan atau kelemahan KonMari. yaaa namanya orang cinta buta, mana mau mencari kelemahan idolanya. Kalo mba baca buku yg saya tulis, disana ngga ada sama sekali kejelekan konMari, nah karena gabisa direvisi maka saya jelaskan disini. Semoga dipahami. Makasih.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *