3. BUNDA PRODUKTIF INSTITUT IBU PROFESIONAL

Zona G – Jurnal Growth Part 3 ‘Huddle’ Bunda Produktif Batch 2

Jurnal Pekan 3 ini memang agak lama saya kerjakan, sejak kurang lebih sebulan mendapat amanah anak kedua, rasanya harus ‘sembunyi-sembunyi’, menyelinap setiap kali membuka perangkat atau gawai. Belum lagi kendala laptop saya sedang rusak keyboardnya (plus baterai dan chargernya), komplit sudah. Maka, saya hanya bisa mengerjakan di waktu agak longgar, hari Sabtu atau Minggu, pinjam laptop suami.

Saat mengerjakan jurnal ini, saya sudah menyimak materi dari ibu Septi dan juga live facebook Mardika. InsyaaAllah pembahasan jurnal meliputi :

  • Materi pekan ke-3, Six Thinking Hats.
  • Buku lain dari De Bono, Teach Yourself to Think.
  • Approval sheet pekan 3 dari leader Cohousing.
  • Huddle, proses di dalam WAG Selasar Aksara.
  • Template six thinking hat/ narasi hasil masing-masing topi.
  • Template action item.
  • Sumber Referensi.

Six Thinking Hats

Pada pekan ketiga ini, Bu Septi memberikan materi seputar huddle. Didalamnya Ibu juga mengulas sebuah cara berpikir, berangkat dari beberapa hal seputar tim dalam cohousing, yang tentu memiliki dinamika bahkan problematika yang berbeda-beda. Maka, solusinya adalah dengan mengubah cara berpikir. Bu Septi memberikan referensi dari sebuah buku karya de Bono. Btw, baru kali ini saya menemukan buku non-fiksi, dimana nama penulisnya ditulis lebih besar fontnya dibandingkan judulnya. Menarik ya?

Six Thinking Hats atau enam topi berpikir dikenalkan oleh Dr. Edward de Bono tahun 1986. Topi berpikir yang jumlahnya ada enam ini memiliki fungsi sebagai organizing pikiran. Artinya kita bisa merencanakan proses berpikir dengan rinci, kohesif, dan efektif. Tentu hal ini sangat bermanfaat dalam proses memecahkan masalah yang sedang kita hadapi. Dalam hal cohousing atau sebuah kelompok, bisa digunakan saat bertukar pendapat untuk mengeksplorasi persoalan secara menyeluruh bahkan menemukan serta menentukan solusi.

Dalam buku de Bono yang saya baca melalui google play book, penjelasan awal dimulai dari topi putih. Kemudian diakhiri dengan topi biru. Seperti pada tangkapan layar halaman daftar isi buku.

Jika diurutkan berdasar warnanya : white-red-black-yellow-green-blue.

Konsep dari cara berpikir 6 topi de Bono ini seperti sedang mencari fokus. Dimana setiap isi kepala diibaratkan topi, dipilah dan dibiarkan single tasking agar mampu menganalisa sebuah masalah sehingga menghasilkan keputusan yang jernih, utuh, nyaman dan mampu dilaksanakan secara efektif. Adapun penjelasan topi seperti ini.

Topi Putih

Dimulai dengan menggunakan topi putih, berupa pemikiran analitis, obyektif, menekankan pada fakta dan kelayakan. Hasilnya harus disimpulkan secara objektif, tanpa dipengaruhi pemikiran yang bersifat subyektif atau berdasarkan emosi.

Topi Merah

Berkebalikan dari topi putih, topi warna merah ini mengedepankan rasa. Seperti pemikiran emosional, subjektif, berdasarkan persepsi, insting serta opini. Artinya, keputusan nanti juga diharapkan tidak hanya sesuai fakta dan logika, namun juga nyaman di jiwa.

Topi Hitam

Topi ini menguatkan topi putih, namun ia lebih dalam, meliputi pemikiran yang kritis, skeptis, fokus pada risiko. Cara berpikir menggunakan topi hitam, dengan mengidentifikasi masalah, tidak menerima kenyataan jika tanpa bukti yang meyakinkan, atau disebut juga dengan skeptis.

Topi Kuning

Setiap problem dicari manfaat dan nilai baiknya, inilah topi kuning. Ia memiliki pemikiran yang optimis, spekulatif, mengharapkan yang hal terbaik. Dengan kata lain, topi kuning memberikan pandangan yang positif terhadap suatu permasalahan yang hadir.

Topi Hijau

Mulai masuk kepada solusi. Si hijau ini merupakan pemikiran kreatif, asosiatif, selalu ada ide-ide baru yang cemerlang. Setiap masalah, dicari idenya, dari sana kita akan menghasilkan inovasi-inovasi, berpikir out of the box, di luar kebiasaan yang ada, tanpa terkungkung dalam kotak atau memikirkan standar yang sudah ditetapkan.

Topi Biru

Sebuah kesimpulan, atau cara kita mengambil keputusan. Topi biru memiliki ciri khas berupa pemikiran yang terstruktur, gambaran menyeluruh, dan juga ekspektasi tinggi. Berpikir menggunakan topi biru artinya kita disuruh untuk melihat suatu permasalahan dengan gambaran besar dan selalu mengambil keputusan dengan memandang jauh ke depan.

Selain buku di atas, saya juga tertarik pada bukunya de Bono yang lain. Yang ini :

Teach Yourself to Think

Pada pembukaan, preface buku ini sungguh menakjubkan. Saya diajak untuk berpikir kedalam ‘MENGAPA’ kita berpikir. Bahkan seolah ditegur bahwa pemikiran lama – yang memang diwariskan itu, saatnya kita ubah.

Jawabannya, karena…

Lalu, bagaimana dengan perasaan dan nilai-nilai?

Pada buku ini, de Bono menjelaskan mengapa metode berpikir tradisional sangat baik tetapi tidak memadai. Dia juga secara singkat memperkenalkan kerangka kerja lima tahap. Setiap tahap didefinisikan dan diilustrasikan secara visual dengan simbol TO/LOPOSO/GO.

Jika dijelaskan secara singkat TO/LOPOSO/GO :

TO – menunjukkan maksud, tujuan atau sasaran dari pemikiran.

LO – menunjukkan informasi yang tersedia dan informasi yang dibutuhkan.

PO – tahap di mana solusi yang mungkin dihasilkan.

SO – mempersempit dan memilih dari kemungkinan.

GO – langkah tindakan, apa yang akan kita lakukan?

Beberapa Dasar dalam Proses Berpikir

Di awal, kita diajak mempelajari lima tahap proses berpikir yang dia gambarkan:

  1. Broad/Specific, General/Detail.
    Luas/Spesifik, Umum/Rinci: kemampuan untuk berpindah dari konsep yang luas ke khusus dan informasi umum ke informasi yang lebih detail dalam proses berpikir kita.
  2. Projection.
    Proyeksi, aerinya seseorang mampu menjalankan sesuatu ke depan dalam pikirannya dengan membayangkan dan memvisualisasikan.
  3. Attention Directing
    menggunakan pertanyaan untuk mendeteksi dan memfokuskan perhatian seseorang.
  4. Recognition and Fit
    membentuk pola yang memungkinkan kita mengenali sesuatu dan memasukkannya ke dalam suatu kategori.
  5. Movement and Alternatives
    Gerakan atau perpindahan dan berbagai alternatif, ini menantang ide-ide, asumsi, atau fakta yang sudah mapan dan menghasilkan alternatif untuk itu.

Dua Kerangka Kerja

de Bono memberikan 2 kerangka kerja yang bisa digunakan untuk memahami penjelasan buku pada part selanjutnya. Kerangka kerja pertama adalah enam topi berpikir, kerangka kerja lainnya adalah program berpikir CoRT yang dirancang untuk mengajarkan berpikir, dimana istilahnya familiar sebagai mata pelajaran sekolah.

Kerangka 1- kerangka berpikir yang menggunakan enam topi berwarna berbeda untuk melihat situasi dari enam perspektif berbeda:
Topi putih untuk fokus pada informasi
Topi merah untuk perasaan dan emosi
Topi hitam untuk penilaian risiko
Topi kuning untuk melihat sesuatu secara positif
Topi hijau untuk menghasilkan ide dan alternatif
Topi biru untuk mengelola seluruh proses berpikir

Kerangka 2 – program berpikir CoRT yang dirancang untuk mengajarkan berpikir sebagai mata pelajaran sekolah. Ini berisi alat-alat dasar yaitu:

PMI- Plus, Minus and Interesting: Direct attention to plus, minus and interesting points of a situation in a sequential order.
CAF – Consider All Factors
C&S – direct vattention to Consequences and Sequels of an action.
AGO – What are the Aims, Goals and Objectives?
FIP – First Important Priorities
APC – Alternatives, Possibilities and Choices
OPV – Direct attention to Other People’s Views

Jika ditransalasi :

  • PMI- Plus, Minus, dan Menarik: Perhatian langsung pada poin plus, minus, dan menarik dari suatu situasi secara berurutan.
  • C&S – perhatian langsung ke Konsekuensi dan Sekuel dari suatu tindakan.
  • AGO – Apa Maksud, Tujuan dan Sasarannya?
  • FIP – Prioritas Penting Pertama
  • APC – Alternatif, Kemungkinan dan Pilihan
  • OPV – Perhatian langsung ke Pandangan Orang Lain

Approval Sheet Pekan 3

Dalam zona Growth, saya mendedikasikan diri untuk membuat biodata singkat dari anggota cohousing. Alhamdulillah, sebelum masuk zona ini, di awal kami sempat berkenalan dan di tengah-tengah (ketika mulai menerapkan check-in) ada data yang sudah teman-teman isi. Jadi, tinggal saya rangkai. Kemudian saya masukkan kedalam tautan pubhtml. https://online.pubhtml5.com/csxy/duij/

Huddle

Sepekan ini fokus saya memang menuntaskan kelas non-fiksi, tinggal 1x pertemuan lagi, Senin besok, 14 Februari 2022. Proses huddle di cohousing berkaitan dengan cohousing, jurnal dan beberapa kendala yang kami hadapi. Alhamdulillah sejauh ini masih bisa diatasi, walau bagi saya sendiri tidak mudah.

Kami berkumpul di hari Kamis, seusai menyimak materi dan live Mardika. Saat menentukan isian tugas jurnal pun terkendala oleh pemahaman yang masing-masing kami belum seutuhnya menyimak, jadi dikerjakan sambil lalu. Disamping itu, setiap diri kami juga punya ‘utang’ untuk memenuhi lembar approval personal growth. Terutama teman-teman yang menunggu approval dari tim klaster, maupun jajaran leader hexagon city. Semua berkejaran dengan waktu. Ada juga yang masih berproses untuk menuntaskan personal growthnya.

Six Thinking Hats Template

Untuk isian personal saya.

  1. Topi Biru
    Tantangannya saya kesulitan mengatur jam online sejak diamanahi newborn. Adapun tujuan saya adalah menyelesaikan project passion kelas non fiksi Selasar Aksara agar bisa berjalan dan selesai dengan lancar. Selain itu, saya juga memegang komitmen untuk menyelesaikan jurnal dengan baik.
  2. Topi Putih
    90% persiapan untuk kelas sudah terpenuhi. Walau terdapat kendala pada rekaman pekan 1 dan 2 di kelas non-fiksi tidak bisa diakses peserta.
  3. Topi Hijau
    Dikarenakan kelas non-fiksi masih berjalan, maka saya perlu membuat rekaman untuk sesi yang link rekaman zoomnya lenyap. Adapun untuk jurnal maupun semua hal yang berkaitan dengan project passion bisa saya kerjakan di weekend saat suami libur.
  4. Topi Kuning
    Semua cepat selesai jika saya fokus menuntaskan di weekend atau saat suami bisa handle anak sehingga tidak mengorbankan waktu dengan anak.
  5. Topi Hitam
    Kelemahannya, saya berbeda dari sebelumnya, yang cukup cepat mengerjakan jurnal. Kali ini jurnal sedikit terlambat, dikumpulkan minggu/senin. Namun itu sudah realistis. Adapun untuk rekaman ulang yang nanti diterima oleh peserta kelas non fiksi walau feelnya akan berbeda dari live zoomnya.
  6. Topi Merah
    Rasanya sudah optimal dan cukup efektif jika semua sudah bisa direalisasikan.

Adapun 6 topi hasil diskusi dengan teman-teman cohouse, sebagai berikut :

1. Topi Putih

👒🤍 Topi Putih
Data & Fakta Pendukung
🌿Rekaman zoom kelas fiksi sesi 1,2,3 tidak bisa dibuka
🌿 Rekaman zoom kelas non fiksi sesi 1,2 tidak bisa dibuka
🌿 Rekaman zoom kelas non fiksi sesi 3, ukuran file terlalu besar sehingga ada kendala penyimpanan di google drive.
🌿 Penutupan kelas fiksi kemarin hanya kurang lebih 5 peserta yang ikut serta aktif mengapresiasi
🌿 Peserta kelas fiksi menunggu link zoom untuk penutupan padahal ternyata di WAG.

2. Topi Hijau

👒💚 Topi Hijau
Solusi/Alternatif sebanyak-banyaknya
1️⃣ Mencoba mengecek di akun zoom apakah ada backup recording.
2️⃣ Mengecek di akun zoom dan mencari recording di bagian “trash” dan mencoba untuk merestore file.
3️⃣ Mengunggah rekaman zoom kelas non fiksi sesi 3 yang sudah dikompres ke akun youtube dengan akses terbatas.
4️⃣ Merekam ulang penjelasan slide materi dengan voice note sebagai kompensasi untuk peserta.
5️⃣ Melakukan presentasi mandiri dan merekamnya dalam bentuk video sebagai pengganti rekaman zoom.
6️⃣ Dibuat kepanitian sebagai apresiasi kita juga untuk kelas spt: MC, tim hore, tim games dan dibuat susunan acara yg matang
7️⃣ Membuat pengumuman di grup besar (gabungan fiksi-non fiksi) agar tidak meninggalkan grup hingga penutupan berlangsung nanti, diumumkan akan ada doorprizenya, apresiasi, dst.
8️⃣ Melihat dari antusias peserta untuk penutupan lewat zoom, bisa dipakai saat penutupan kelas non fiksi pakai zoom.
9️⃣ Atau bisa diadakan sesi zoom bersama semua kelas atau gabungan untuk menutup rangkaian kelas menulis ini.

3. Topi Kuning

👒💛 Topi Kuning
Manfaat, Values, Kelebihan dari Ide
Ide 1 :
🌿 Jika berhasil ditemukan, maka masalah file record selesai.
Ide 2 :
🌿 Jika ada di folder “trash” dan bisa direstore secara utuh, maka file record zoom dapat kembali.
Ide 3 :
🌿Kapasitas youtube untuk upload file cukup besar.
Ide 4 :
🌿Pembuatan VN relatif lebih memudahkan pemateri.
Ide 5 :
🌿Output dalam bentuk video rekaman presentasi, dengan diiringi suara pemateri yang menjelaskan.
🌿Kualitas video mirip seperti rekaman zoom
Ide 6 : –
Ide 7 : –
Ide 8 :
🌿 Acara penutupan via zoom
🌿 Membuat Acara penutupan semua kelas digabung
Ide 9 : –

4. Topi Hitam

👒🖤 Topi Hitam
Kekurangan dari Ide
Ide 1 :
🌿 Akun zoom pro yang digunakan adalah kolektif, sehingga membutuhkan akses ke akun utama.
Ide 2 :
🌿Belum memiliki password dan akses ke akun zoom pro terdaftar yang digunakan untuk record.
🌿Belum mengetahui cara mengembalikan storage cloud yang sudah expired.
Ide 3 :
🌿Menggunakan akun youtube pribadi.
Ide 4 :
🌿VN berbentuk suara yang disajikan terpisah dari materi presentasi, kurang bisa memberi penjelasan lengkap sesuai slide.
Ide 5 :
🌿Merepotkan pemateri, karena harus membuat video presentasi dan merekam.
Ide 6 :
🌿Alokasi waktu untuk menyusun panitia acara penutupan terbatas. Dan kurang pas jika menjadikan peserta sebagai panitia acara, belum tentu mereka bersedia.
Ide 7 :
🌿 Sudah banyak peserta yang meninggalkan wag. Opsinya, dikirim undangan zoom penutupan via email.
Ide 8 :
🌿 Harus memilih waktu yang tepat saat penutupan, mengingat saat kelas reguler banyak yang tidak ikut live.
🌿 Sedia kuota internet lagi dan membentuk tim penutupan lagi.
Ide 9 :
🌿Jika kelas gabungan, perlu memberikan undangan secara pribadi. Karena dengan dibubarkannya kelas fiksi, banyak peserta fiksi yang sudah meninggalkan grup SAU.

5. Topi Merah

👒❤️ Topi Merah
Feeling/Perasaan thd Ide
Feeling Ide 1 :
🌿 Sulit dilakukan, karena bergantung kepada pihak lain

Feeling Ide 2 :
🌿 Sulit, karena sudah beberapa hari meminta data akun masih belum diberikan

Feeling Ide 3 :
🌿 Lebih praktis dupload ke google drive

Feeling Ide 4 :
🌿 Kurang greget penjelasannya

Feeling Ide 5 :
🌿 Bisa dilakukan dengan usaha lebih

Feeling Ide 6 :
🌿 Sulit dilakukan

Feeling Ide 7 :
🌿 Tidak optimal, sudah banyak yang keluar group

Feeling Ide 8 :
🌿 Bisa dilakukan

Feeling Ide 9 :
🌿Bisa dilakukan, dengan undangan peserta via email

6. Topi Biru

Kesimpulan:
👒🔵 Topi Biru
Action Item

1️⃣ Follow up kemungkinan adanya backup recording di akun zoom.
PIC

  • Ernawati

2️⃣ Pemateri melakukan presentasi mandiri dan direkam berupa video.

  • Khoirun Nikmah
  • Istikharoh
  • Nurlita Tsania

3️⃣ Editing video seluruh presentasi menjadi 1 video tiap sesi dan mengupload di google drive Selasar Aksara.
PIC

  • Ari Fatimah
  • Roshinta Dewi

4️⃣ Persiapan acara penutupan kelas non fiksi.

  • Nisa Nuraeni
  • Raida Hasanah
  • Evi Novita Sari

Action Items

Sesuai dengan hasil keputusan bersama, pada topi biru. Bahwa akun zoom meeting yang lenyap dari tautan clouds akan dilakukan Follow up oleh pemilik akun, sebab kemungkinan adanya backup recording di akun zoom konon 30 hari masih tersimpan, wallhu’alam. PIC-nya adalah Teh Ernawati, pemilik akun zoom meeting.

Adapun kami yang masih menjadi pemateri di kelas bulan ini, non-fiksi, akan melakukan presentasi mandiri dan melakukan rekaman berupa video. PIC-nya adalah kami selaku pemateri, yaitu Khoirun Nikmah (saya), Istikharoh, dan Nurlita Tsania.

Terkait video yang di poin kedua, kami sepakat akan melakukan editing video seluruh presentasi, menggabungkannya menjadi 1 video tiap sesi dan mengupload di google drive Selasar Aksara. PIC-nya adalah Ari Fatimah dan Roshinta Dewi.

Adapun untuk persiapan acara penutupan kelas non fiksi akhir bulan ini, PICnya adalah Nisa Nuraeni, Raida Hasanah dan Evi Novita Sari.

Sumber/Referensi

Tinggalkan Balasan